Sukses

Dampak Pandemi COVID-19, Universitas Australia Ringankan Biaya Kuliah bagi Mahasiswa Asing

Sebagai salah satu bentuk dampak pandemi COVID-19, universitas di Australia meringankan biaya kuliah bagi mahasiswa internasional.

Adelaide - Pandemi COVID-19 memang berdampak bagi semua kalangan, tak terkecuali para mahasiswa yang berkuliah di luar negeri. 

Menyadari hal tersebut, salah satu universitas di Australia pun memberikan potongan biaya kuliah bagi mahasiswa internasionalnya bahkan termasuk mereka yang berada di luar wilayah Australia. Demikian seperti mengutip ABC Australia, Sabtu (6/2/2021).

Ikuti cerita dalam foto ini https://story.merdeka.com/2303605/volume-5

Pemerintah Australia mengatakan "akan sangat sulit" bagi mahasiswa internasional untuk datang ke Australia tahun ini di tengah pandemi COVID-19.

University of Adelaide, misalnya, memberlakukan potongan harga hingga 20 persen bagi mahasiswa internasional yang terpaksa mengikuti kelas dari luar Australia akibat ditutupnya perbatasan negara tersebut.

"Selama pandemi COVID-19, mahasiswa internasional yang berada di Australia telah memiliki akses terhadap berbagai bantuan keuangan dari universitas, termasuk bantuan darurat, dan TIK serta dukungan makanan dan akomodasi," bunyi pernyataan dalam situsnya.

Simak video pilihan berikut:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Potongan Berlaku Satu Semester

Dalam inisiatif bernama 'Adelaide COVID-19 Offshore Study Fee Rebate', potongan harga akan berlaku selama satu semester masa belajar dan akan secara otomatis berlaku setelah siswa resmi diterima.

Kebijakan ini hanya akan berlaku selama perbatasan Australia ditutup dan siswa tidak diizinkan untuk tetap belajar dari negara mereka hanya untuk mendapatkan potongan harga.

Potongan ini berlaku bagi mahasiswa internasional program sarjana, pascasarjana, serta mereka yang sedang menyelesaikan 'Pre-Enrolment English Program' (PEP), atau yang baru pertama kali mulai kuliah di universitas tersebut.

Siswa bisa menggunakan potongan ini untuk pembelajaran yang dilakukan di Semester 1, Trisemester, Kelas Musim Panas, Kelas Musim Dingin, dan Quadmester.

Namun, potongan ini belum berlaku bagi program Ilmu Kedokteran, Dokter Gigi, dan Ilmu Kedokteran Hewan.

"Walau tantangan dari pandemi global COVID-19 memaksa diberlakukannya pembelajaran jarak jauh untuk sementara, pengajaran dan pembelajaran dari kami secara konsisten dilakukan dengan standar terbaik," bunyi pernyataan dalam situsnya.

Sementara itu, University of Queensland (UQ) memberikan potongan biaya kuliah untuk pembayaran di Semester 2 dan Kelas Semester Musim Panas tahun 2020 dan Semester 1 tahun 2021 sebesar 12,5 persen.

Biaya tersebut harus dibayarkan secara penuh dan potongan harga hanya berlaku bagi mahasiswa internasional yang tidak dapat datang ke Australia karena perbatasan.

Sebelumnya, universitas tersebut juga merekomendasikan mahasiswa untuk mengajukan penangguhan semester bila tidak ingin melakukan kelas online.

Bila memilih untuk tidak menangguhkan semester dan tidak bisa masuk ke Australia, UQ akan mengembalikan uang deposit secara penuh bagi pembatalan yang dilakukan sebelum tanggal 31 Maret 2021.

Kelayakan mahasiswa akan dinilai dari informasi yang dimiliki oleh Departemen Luar Negeri pada waktu itu dan potongan harga akan diberlakukan untuk sementara waktu.

Jika sudah memiliki visa pelajar, pihak universitas akan dapat memverifikasi lokasi menggunakan sistem 'Visa Entitlement Verification Online' (VEVO) milik Pemerintah Australia.

Informasi tentang bagaimana cara mengakses bisa dilihat di situs universitas tersebut.

3 dari 3 halaman

Tawaran Beasiswa

Griffith University di Queensland menawarkan beasiswa yang memberikan bantuan biaya sebesar 15 persen bagi mahasiswa internasional di luar Australia untuk masa pengajaran Trimester 1 tahun 2021.

Beasiswa ini berlaku bagi mahasiswa yang telah memulai studi mereka sebelum tahun 2021 dan terdaftar dalam program yang pembelajarannya seharusnya dilakukan di kampus.

Bantuan ini tidak berlaku bagi siswa internasional yang sudah menerima beasiswa.

"Griffith telah berkomitmen untuk memberikan bantuan sebesar A$2,000 (Rp21,3 juta) untuk membiayai ongkos perjalanan ke Australia ketika sudah bisa dilakukan, termasuk karantina," bunti pernyataan dalam situs universitas tersebut.Beberapa bantuan lain bagi mahasiswa internasional dalam hal keuangan, karier, dukungan mental, bantuan akomodasi dan makanan, juga tersedia di situs Griffith University.

University of New England di New South Wales juga menawarkan sejumlah beasiswa berdasarkan daerah bagi mahasiswa internasional hingga 30 persen.

Di Victoria, Deakin University memberikan beasiswa sebesar 25 persen bagi siswa yang harus mengikuti kelas online sepanjang tahun 2021.

Beasiswa sebesar 40 persen ditawarkan oleh Murdoch University yang telah melakukan studi online karena tidak mampu untuk terbang ke Perth.

Torrens University di Australia Selatan menawarkan beasiswa sebesar 30 persen sepanjang tahun 2021 dan 2022 melalui program beasiswa dalam negerinya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.