Sukses

Gambar Bendera LGBT di Area Ka'bah Buatan Mahasiswa Turki Tuai Kontroversi

Mahasiswa di Turki protes rektor sambil membuat tampilan bendera LGBT di area Ka'bah.

Liputan6.com, Istanbul - Mahasiswa di Universitas Bogazici di Istanbul, Turki, menuai kontroversi karena membuat gambar yang menunjukan bendera LGBT di area Ka'bah. Mereka menampilkannya saat berdemonstrasi terhadap rektor baru.

Dilaporkan BBC, Senin (1/2/2021), gubernur setempat hingga Kementerian Dalam Negeri mengecam aksi tersebut. Pro dan kontra pun terjadi di Twitter.

Gambar tersebut menunjukan gambar area Ka'bah yang empat sudutnya dikelilingi empat jenis bendera LGBTQ. Tak ada tampilan Ka'bah di gambar tersebut karena tertutup oleh gambar Shahmaran, makhluk mistis timur tengah.

Mahasiswa pembuat gambar itu sedang melakukan ekshibisi seni untuk menolak pengangkatan rektor pilihan Presiden Recep Tayyip Erdogan.

Kantor Gubernur Istanbul berkata karya tersebut termasuk meledek agama. Sementara, Menteri Dalam Negeri Turki diserang netizen di Twitter karena menyebut empat mahasiswa itu "menyimpang."

"4 LGBT menyimpang yang tidak menghormati Kaaba-i Muazzama telah ditahan di Universitas Bogazici," ujar Mendagri Suleyman Soylu pada Sabtu (30/1).

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pro-Kontra LGBT di Turki

Isu bendera LGBT memantik perdebatan di antara netizen Turki. Para konservatif dan pro-pemerintah Turki cenderung memberikan kecaman.

Para pendukung mahasiswa yang ditahan bersuara melalui akun Twitter bernama Solidaritas Bogazici yang rencananya akan berunjuk rasa pada Senin sore waktu setempat.

Ibrahim Kalin, kepala penasihat Presiden Recep Tayyip Erdogan, berkata gambar buatan mahasiswa itu tidak termasuk kebebasan berekspresi atau bentuk protes. Ia menyebut akan ada sanksi sesuai hukum.

Homoseksualitas tercatat legal di Turki, namun ditentang kelompok konservatif. Parade LGBT Turki sempat berhenti selama lima tahun sebelum kembali digelar pada 2019.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.