Sukses

Aksi Tim WHO Selidiki Awal Mula COVID-19 di China

Sebuah tim pencari fakta WHO telah tiba di Wuhan China, menandai awal dari apa yang disebut-sebut sebagai upaya badan PBB untuk menyelidiki asal mula virus corona COVID-19.

Liputan6.com, Wuhan - Tim pencari fakta dari Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO, pada Jumat 29 Januari 2021, telah tiba di Wuhan China. Kedatangan mereka menandai awal dari apa yang disebut-sebut sebagai upaya badan PBB itu dalam menyelidiki asal-mula virus corona SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi global COVID-19.

Di Wuhan, tim WHO yang dipimpin pakar virologi Belanda Marion Koopmans, bertemu secara tatap muka dengan tim pemerintah China yang dipimpin epidemiolog top negara itu Liang Wannian --untuk pertama kalinya.

Kedua kelompok mendiskusikan kunjungan tim organisasi PBB tersebut, di mana mereka akan melaksanakan tur lapangan di dan sekitar pusat kota Wuhan --di mana klaster pertama COVID-19 terdeteksi pada akhir 2019-- dalam beberapa hari mendatang, demikian seperti dikutip dari Associated Press, Sabtu (30/1/2021).

Usai pertemuan, tim WHO, yang didampingi tim pemerintah China, mengunjungi Rumah Sakit Provinsi Hubei untuk Pengobatan China dan Barat Terpadu.

Menurut akun resmi China tentang tanggapannya terhadap periode awal pandemi, Dr. Zhang Jixian pertama kali melaporkan kasus-kasus tentang apa yang kemudian dikenal sebagai "pneumonia dengan asal yang tidak diketahui" di rumah sakit tersebut pada 27 Desember 2019.

WHO mengatakan sebelumnya di Twitter bahwa tim ingin meminta "data mendasar terperinci" dan berencana untuk berbicara dengan responden awal dan beberapa pasien COVID-19 pertama.

Tim WHO juga berencana untuk mengunjungi pasar-pasar seperti Pasar Makanan Laut Huanan yang terkait dengan banyak kasus pertama, Institut Virologi Wuhan, dan laboratorium di fasilitas seperti Pusat Pengendalian Penyakit Wuhan.

Namun, misi tim telah menjadi bermuatan politis, karena China berusaha untuk menghindari kesalahan atas dugaan kesalahan langkah dalam tanggapan awalnya terhadap pandemi.

Untuk saat ini, WHO mengatakan bahwa "semua hipotesis ada di atas meja saat tim mengikuti sains dalam pekerjaan mereka untuk memahami asal-usul virus COVID-19".

Konfirmasi asal-usul virus kemungkinan akan memakan waktu bertahun-tahun. Menyematkan sumber hewan dalam suatu pandemi virus biasanya membutuhkan penelitian lengkap termasuk mengambil sampel hewan, analisis genetik, dan studi epidemiologi.

Salah satu kemungkinan awal adalah bahwa pemburu satwa liar mungkin telah menularkan virus kepada pedagang yang membawanya ke Wuhan. Pemerintah China telah mempromosikan teori-teori, dengan sedikit bukti, bahwa wabah mungkin telah dimulai dengan impor makanan laut beku yang tercemar virus SARS-CoV-2, gagasan yang ditolak secara bulat oleh para ilmuwan dan agensi internasional.

Tim WHO sendiri diperkirakan hendak memusatkan penyelidikan mereka pada lembaga virologi di Wuhan, di mana salah satu laboratorium penelitian virus top China di sana membangun arsip informasi genetik tentang virus corona kelelawar setelah wabah Sindrom Pernapasan Akut Parah 2003, atau SARS.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini