Sukses

Ilmuwan Ungkap Alasan Perasaan Terjatuh dari Ketinggian Saat Sedang Tidur

Apakah Anda salah satu dari banyak orang yang mengalami perasaan terjatuh saat sedang tidur?

Liputan6.com, Jakarta - Anda bangun tiba-tiba di tengah malam, hampir melompat dari tempat tidur karena merasa seperti jatuh ke dalam kehampaan. Ada juga yang merasa tersentak, tetapi tidak begitu mengerti apa yang terjadi.

Jika salah satu dari ini terdengar asing, jangan khawatir, kemungkinan Anda baru saja mengalami apa yang para ilmuwan sebut sebagai seorang hipnagogis.

Jadi, jika kebetulan Anda membaca ini karena terbangun dan merasa tersentak di tengah malam saat tidur, alasannya sudah dapat diketahui. Bright Side akan memberi tahu Anda apa itu dan kemungkinan penyebabnya:

Ada Perasaan Jatuh

Saat kesadaran meninggalkan tubuh, otak mulai bekerja secara berbeda dibandingkan saat kita bangun. Selama transisi dari bangun ke tidur ini, sesuatu yang dikenal sebagai hypnic jerking.

Hypnic Jerking adalah gerakan tiba-tiba yang menyerupai kedutan, perasaan yang kita dapatkan ketika tiba-tiba ada sesuatu yang membuat kita takut.

Gerakan aneh ini disebabkan oleh kejang mioklonik, kedutan otot atau sekelompok otot yang tiba-tiba dan tidak disengaja yang dapat terjadi sendiri atau berurutan, dengan atau tanpa pola. Cegukan, misalnya, adalah bentuk kejang mioklonik lain yang sangat umum.

Hypnic jerks biasanya terdiri dari kontraksi tunggal dan berhubungan dengan sensasi jatuh atau halusinasi hipnagogik yang dihasilkan saat orang tersebut tidur.

 

Saksikan Video Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Apa yang Menyebabkan Perasaan itu

Hypnic jerking biasanya terjadi saat seseorang tertidur. Kedutan ini biasanya menyebabkan kebingungan tentang kapan sebenarnya tidur dimulai dan apakah kita sedang bermimpi atau tidak.

Meskipun penyebabnya tidak terlalu jelas dan informasi yang tersedia terbatas, para ilmuwan percaya bahwa ini mungkin karena beberapa alasan:

  • Aktivitas fisik: Berolahraga terlalu dekat dengan waktu tidur dapat merangsang tubuh Anda secara berlebihan dan membuat Anda sulit untuk tidur lebih awal.
  • Kecemasan dan stres: Tidur dengan banyak kekhawatiran dapat membuat otak Anda aktif lebih lama dari yang dibutuhkan, yang pada gilirannya dapat menyebabkannya mengirim sinyal peringatan bahkan saat tubuh sedang tidur.
  • Kafein dan stimulan lainnya: Kafein dan produk stimulan lainnya memengaruhi kemampuan tubuh untuk tidur secara alami dan tidur nyenyak.
  • Kurang tidur: Gangguan tidur lainnya dan kebiasaan tidur yang buruk mungkin juga terkait dengan kejang ini.

Selain kemungkinan penyebab ini, ada teori menarik lain dengan perspektif evolusi yang menjelaskan mengapa hentakan ini terjadi.

Menurut penelitian dari University of Colorado, sentakan ini bisa jadi merupakan refleks kuno yang terjadi ketika relaksasi alami otot saat tidur secara keliru diartikan oleh otak.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.