Sukses

Brunei Jadi Ketua ASEAN 2021, Ini Prioritasnya untuk Kesejahteraan Kawasan

Pada tahun 2021 Brunei Darussalam akan menjadi ketua ASEAN setelah Vietnam.

Liputan6.com, Jakarta - Tahun ini Brunei Darussalam akan menjadi ketua ASEAN setelah Vietnam. Untuk 2021, tema yang diangkat Brunei untuk ASEAN adalah "We Care, We Prepare, We Prosper."

Tema tersebut bertujuan untuk memajukan kepedulian terhadap kesejahteraan masyarakat ASEAN, persiapan terhadap peluang dan tantangan di masa depan, dan kesejahteraan bersama sebagai kawasan yang bersatu.

Brunei mengedepankan tiga aspek prioritas ekonomi yang mereka fokuskan yaitu recovery, digitalisation, dan sustainability.

Untuk recovery atau pemulihan, Brunei ingin memulihkan pariwisata dan perjanjian dagang termasuk dengan Kanada.

Pada poin aspek digitalisation atau digitalisasi, Brunei ingin fokus pada e-commerce dan ekosistem digital.

Dan pada aspek sustainability atau keberlanjutan, Brunei ingin memberi dukungan terhadap mikro, medium, dan kerjasama di bidang mineral.

Pada diskusi forum online Outlook for ASEAN in 2021 dengan topik membahas agenda Brunei menjadi ketua ASEAN pada Selasa (26/1/2021), Rachel Arinii Judhistari selaku program manajer FORUM-ASIA, memberi analisis dari analisis prioritas Brunei dan hasil pertemuan SOM (Senior Officials Meeting).

Analisis tersebut menyebutkan beberapa poin yang enabler atau memungkinkan yaitu:

1. Fokus pada digitalisasi termasuk pada keselamatan.

2. Komitmen terhadap kerangka pemulihan komprehensif ASEAN, yang mencakup hak asasi manusia dan pendekatan pengarusutamaan gender.

3. Pemberian dana untuk kesejahteraan masyarakat yang terkena efek dari COVID-19

4. Ulasan TOR (Terms of Reference) dari AICHR (ASEAN Intergovermental Commision on Human Rights) sedang dalam proses.

5. Menindaklanjuti kesetaraan untuk wanita, perdamaian, dan keamanan.

Dari enabler yang dibahas, ada juga beberapa tantangan yang harus dihadapi. Rachel menuturkan, salah satunya seperti tidak adanya prioritas HAM dan adanya fokus tunggal pada pembangunan ekonomi makro dan memanfaatkan COVID-19 sebagai alasan. Selain itu kurangnya tanggapan yang kuat dari perlindungan HAM terhadap dampak COVID-19.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Praktik Negara Ketua ASEAN Terbaik

Rachel juga menyebutkan beberapa praktik terbaik dari yang sudah pernah menjadi ketua ASEAN, seperti pada tahun 2009 ketika Thailand menjadi ketua. Saat itu Thailand memimpin diskusi tentang penciptaan mekanisme HAM di ASEAN.

Ketika Indonesia menjadi ketua pada tahun 2011, Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia mengatakan bahwa HAM adalah prioritas utama Indonesia sebagai ketua ASEAN.

Pada tahun 2014, saat Malaysia menjadi ketua, Malaysia mengadakan pertemuan antara para CSO (Civil Society Organizations) dan menteri-menteri luar negeri ASEAN.

Filipina pada tahun 2017 memungkinkan terciptanya pernyataan ketua ASEAN tentang situasi kemanusiaan di negara bagian Rakhine, Myanmar.

Setelah itu, Singapore pada 2018 memasukan kebutuhan mendesak untuk mengatasi situasi Rakhine dalam pernyataan sebagai ketua ASEAN.

Terjadi pengundangan kembali pertemuan antara CSO dan menteri-menteri luar negeri ASEAN pada 2019 saat Thailand menjadi ketua ASEAN.

Pemerintahan Thailand juga tertarik untuk mendanai pertemuan tersebut.

 

Reporter : Paquita Gadin

3 dari 3 halaman

INFOGRAFIS: Perbandingan Kapasitas Testing Covid-19 Negara ASEAN

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini