Sukses

Terjadi Saat Musim Panas, Ini 3 Fakta Hujan Salju di Gurun Sahara yang Viral

Kejadian mengejutkan dunia dan viral datang dari Gurun Sahara yang baru-baru ini diguyur hujan salju.

Liputan6.com, Chad - Fenomena mengejutkan datang dari Gurun Sahara. Mengutip dari Live Science, Selasa 19 Januari 2021, salah satu tempat terkering di dunia itu diselimuti oleh salju.

Fenomena viral ini dibagikan oleh seorang fotografer Karim Bouchetata di akun media sosialnya. Dalam foto-foto yang dipostingnya, terlihat bahwa kawasan Ain Sefra diselimuti salju.

Penumpukan salju dan es di Sahara utara memang tidak biasa, tetapi bukan tidak pernah terjadi sebelumnya. Selain itu, berikut ini sejumlah fakta soal hujan salju di lokasi tersebut yang jadi viral, dikutip dari Live Science, Senin (25/1/2021):

Saksikan Juga Video Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

1. Terjadi Saat Musim Panas

Salju yang mengguyur kawasan dekat Ain Sefra dilaporkan terjadi pada musim panas. Saat itu suhu wilayah tersebut secara teratur melonjak di atas 100 derajat Farenheit (38 derajat celcius).

Akan tetapi menurut Times News pada Selasa 19 Januari 2021 suhu di kawasan Gurun Sahara sempat turun drastis mencapai titik minus 3 derajat celcius. Lalu tampaklah pemandangan langka jejak salju, lapisan es menutupi area yang dekat dengan kota gurun Ain Sefra.

Dilansir dari Middle East Monitor, fenomena alam ini diduga karena adanya tekanan tinggi udara dengan suhu yang sangat rendah yang terkonsentrasi di wilayah gurun.

Kemudian bereaksi dengan tingkat kelembaban yang tinggi hingga menimbulkan salju.

3 dari 5 halaman

2. Salju ke Empat dalam 42 Tahun di Gurun Sahara

Sebelumnya, fenomena viral ini sudah pernah terjadi, salah satunya pada tahun 1979. Pada saat itu badai salju berlangsung selama setengah jam.

Akibat dari badai salju ini cukup hebat, bahkan sempat menghentikan lalu lintas saat itu.

Salju pernah lagi terjadi di Ain Sefra pada 2016, dan 2018.

Hujan salju sebelum yang kali ini dilaporkan jauh lebih lebat.

Pada tahun 2018, beberapa daerah di barat laut Aljazair melihat salju setinggi 15 inci (40 sentimeter), sedangkan badai salju 2016 menumpahkan lebih dari 3 kaki (1 m) di daerah tertentu, Live Science sebelumnya melaporkan.

4 dari 5 halaman

3. Salju di Gurun Sahara Mungkin Terjadi Pada Tempat Tinggi

Sahara adalah gurun panas terbesar di dunia, membentang lebih dari 3,3 juta mil persegi (8,6 juta kilometer persegi) melintasi Afrika utara antara Samudra Atlantik dan Laut Merah. (Antarktika dan Arktika, yang masing-masing mencakup lebih banyak wilayah daripada Sahara, keduanya dianggap gurun dingin).

Sahara jauh lebih mungkin untuk melihat hujan salju di ketinggian yang lebih tinggi, seperti di Pegunungan Atlas, kata NASA dalam sebuah pernyataan menyusul timbunan salju 2018, yang terlihat dari luar angkasa.

Sisi Maroko dari Pegunungan Atlas juga mengalami hujan salju yang cukup besar pada tahun 2005 dan 2012, menurut NASA.

Tidak hanya di daerah Gurun Sahara, fenomena turunnya salju ini pernah terjadi juga di kawasan Tabuk, Arab Saudi.

Kawasan Arab Saudi yang tidak seluruhnya berada di ekuator membuat salju mampir ke wilayah tersebut. Sebab, hanya bagian bumi yang berada di garis ekuator yang tidak akan mengalami musim salju.

 

Reporter: Veronica Gita

5 dari 5 halaman

Infografis 4 Tips Ciptakan Sirkulasi Udara di Ruangan Cegah Covid-19

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.