Sukses

Kontak Perdana Joe Biden-PM Boris Johnson, Perkuat Hubungan AS-Inggris

PM Inggris Boris Johnson dan Presiden AS Joe Biden berjanji untuk memperdalam hubungan dan bekerja sama dalam percakapan pertama mereka sejak pelantikan kepresidenan AS.

Liputan6.com, D.C. - Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dan Presiden Amerika Serikat Joe Biden pada Sabtu (23/1) berjanji untuk memperdalam hubungan dan bekerja sama dalam mengatasi perubahan iklim dalam percakapan pertama mereka sejak pelantikan kepresidenan AS. 

Hal itu disampaikan oleh kantor Perdana Menteri Inggris, Downing Street.

Dikutip dari Channel News Asia, Minggu (24/1/2021) Downing Street mengatakan bahwa PM Johnson menyampaikan ucapan selamatnya kepada Presiden Biden atas pelantikannya dan "kedua pemimpin berharap untuk memperdalam aliansi erat antara negara-negara kita".

Percakapan keduanya terjadi setelah Biden berbicara dengan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau pada Jumat (22/1) dalam panggilan telepon pertamanya dengan pemimpin asing.

Dalam sebuah postingan di Twitter, Johnson membagikan foto dirinya yang tampak tersenyum ketika berbicara dengan Biden via telepon.

"Senang bisa berbicara dengan Presiden @JoeBiden malam ini," tulis Johnson. 

Percakapan tersebut tampaknya bertujuan untuk menghangatkan hubungan keduanya setelah pada 2019, Biden menggambarkan Johnson sebagai "tiruan fisik dan emosional" dari Donald Trump. 

Biden pada saat itu juga mengkritik kebijakan Brexit Johnson, tetapi pernyataan Downing Street mengatakan bahwa keduanya membahas manfaat dari kesepakatan perdagangan bebas potensial antara AS dan Inggris.

Saksikan Video Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

PM Johnson Sambut Baik Kembalinya AS dengan Kesepakatan Iklim Paris dan WHO

Selain itu, Johnson juga menyampaikan bahwa dirinya bermaksud untuk menyelesaikan masalah perdagangan saat ini "secepat mungkin".

Sementara Biden, telah memperingatkan sebelum pemilihannya bahwa jika Brexit mempengaruhi Good Friday Agreement 1998, makan ia tidak akan menyetujui kesepakatan perdagangan. 

Diketahui, perjanjian itu mengakhiri 30 tahun kekerasan di Irlandia Utara.

Johnson pun memuji Biden karena dengan cepat mencabut keputusan kebijakan yang dibuat oleh pendahulunya, Trump.

Ia pun "dengan hangat menyambut" keputusan Biden untuk mengembalikan AS ke dalam kesepakatan iklim Paris dan bergabung kembali dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)

Tak hanya itu, Johnson juga memuji komitmen Biden untuk mencapai emisi nol bersih pada tahun 2050 mendatang. 

Keduanya kemudian mengatakan bahwa mereka menanti untuk bertemu dan bekerja sama dalam KTT perubahan iklim global Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang akan diadakan di Skotlandia pada November 2021, menurut pernyataan Downing Street. 

Biden-Johnson juga "berkomitmen kembali pada aliansi NATO" dan "nilai bersama dalam mempromosikan hak asasi manusia dan melindungi demokrasi", tambah pernyataan itu. 

"Kedua pemimpin juga menyetujui tantangan signifikan yang dihadapi dunia selama pandemi," terangnya. 

Mereka menyatakan bahwa bagaimanapun, menciptakan "peluang tak tertandingi dalam upaya membangun kembali untuk bersama-sama lebih baik dan lebih hijau".

Tidak sampai disitu, Johnson juga memuji Biden karena bergabung dengan inisiatif COVAX, yang merupakan inisiatif vaksin COVID-19 global untuk negara-negara miskin.

3 dari 3 halaman

Infografis Pelantikan Presiden AS Joe Biden & Wapres Kamala Harris

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.