Sukses

Singapura Mulai Suntik Vaksin COVID-19 ke Personel Angkatan Bersenjata

Singapura telah memulai vaksinasi pada personel angkatan bersenjata.

Liputan6.com, Singapura- Singapura telah mulai memberikan suntikan vaksin COVID-19 kepada para personel Angkatan Bersenjata Singapura (SFA).

Kementerian Pertahanan Singapura (MINDEF) dalam sebuah postingan di Facebook pada Kamis (21/1/2021) mengatakan, pihaknya akan menvaksinasi sebagian besar pasukan SFA hingga pertengahan 2021.

Dilansir Channel News Asia, dosis pertama vaksin COVID-19 Pfizer-BioNTech diterima Menteri Pertahanan Singapura, Ng Eng Hen dan Menteri Senior Negara untuk Pertahanan Singapura, Zaqy Mohamad, serta dengan personel SAF. 

Sementara untuk fase awal program vaksinasi COVID-19 untuk personel SAF dan petugas medis, diharapkan selesai dalam waktu enam pekan, termasuk dosis kedua.

Menurut MINDEF, Dr. Ng mengatakan bahwa penerima vaksin berikutnya mencakup para personel  yang bertugas di unit penting - termasuk mereka yang berada di keamanan maritim, pertahanan udara, dan kontra-terorisme - sebelum melanjutkan ke SAF lainnya.

"Dr. Ng berencana melakukan vaksin terhadap sebagian besar pasukan aktif SAF pada pertengahan tahun ini," kata MINDEF.

"Semua personel aktif SAF yang secara medis memenuhi syarat dapat menerima vaksinasi," lanjut MINDEF.

Ditambahkannya juga bahwa bahwa cakupan vaksinasi yang luas dalam SAF akan melindungi prajurit, mendukung kesiapan operasionalnya dan memungkinkan dimulainya kembali kegiatan pelatihan dan peningkatan kekuatan yang lebih luas.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Target Selesaikan Progam Vaksinasi pada Pertengahan 2021

SAF, secara bertahap akan melanjutkan aktivitas seperti pelatihan di kamp dan tes kemampuan fisik individu, meskipun beberapa latihan di luar negeri tetap ditangguhkan.

Kementerian, yang mengutip Dr. Ng menyebutkan bahwa suntikan vaksin itu "tidak menyakitkan".

"Kami ingin melakukan (vaksinasi) dengan aman dan dengan pengalaman yang saya miliki, mereka telah mengerjakan prosesnya dengan sangat baik," katanya.

Dalam postingan Facebook terpisah pada Kamis (21/1), Dr. Ng mengatakan tujuannya adalah untuk menyelesaikan vaksinasi pada pertengahan 2021, "jika pasokan vaksin tiba sesuai rencana".

"Vaksinasi untuk mencapai herd immunity akan memberikan jaminan bagi tentara kita di unit kritis - untuk bekerja dengan aman dan efektif saat menjalankan tugas keamanan mereka," jelasnya.

Ditambahkannya, "Jika sudah selesai, kami dapat melanjutkan pelatihan dan operasi penuh".

Pada 30 Desember 2020, Singapura memulai vaksinasi COVID-19 dengan petugas kesehatan di Pusat Penyakit Menular Nasional menjadi yang pertama mendapatkan suntikan.

Negara tersebut memprioritaskan vaksinasi untuk kelompok yang paling berisiko, sesuai dengan pedoman Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Vaksinasi COVID-19 juga ditawarkan kepada mereka yang berprofesi sebagai petugas kesehatan dan para staf di semua institusi kesehatan publik dan swasta, dan sedang diluncurkan untuk orang-orang yang bekerja di sektor perawatan.

Selain pekerja garis depan di titik masuk perbatasan, Singapura juga mulai memvaksinasi mereka yang terlibat dalam penanggulangan COVID-19, seperti petugas penyeka dan pekerja di fasilitas karantina dan perawatan masyarakat.

Sementara itu, vaksinasi untuk lansia akan dimulai akhir Januari 2021, dengan syarat warga yang berusia 70 tahun ke atas.

Seluruh warga Singapura pun akan diberikan vaksin COVID-19 secara gratis, termasuk penduduk yang memegang izin kerja jangka panjang.

Dengan vaksinasi yang besifat sukarela, pemerintah Singapura telah mendorong semua penduduk yang memenuhi syarat medis agar bersedia divaksinasi.

3 dari 3 halaman

Infografis Yuk Kenali Cara Kerja Vaksin COVID-19

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.