Sukses

Joe Biden Baca 'Surat Cinta' dari Donald Trump, Begini Responsnya

Joe Biden presiden ke-46 AS menerima surat dari Donald Trump. Hal itu sesuai tradisi menulis 'surat cinta' bagi penerus di Gedung Putih.

Liputan6.com, Washington, D.C. - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengaku telah membaca 'surat cinta' dari pendahulunya, Donald Trump. Biden berkata isi surat itu sangatlah murah hati.

Gedung Putih memiliki tradisi mengirim surat dari presiden lama menuju presiden baru. Surat itu biasanya berisi insight dan dukungan tentang menjadi orang nomor 1 di Amerika Serikat.

Joe Biden mengkonfirmasi bahwa Donald Trump juga meninggalkan surat untuknya, namun ia belum mau membocorkan ke publik untuk saat ini.

"Presiden (Trump) menulis surat yang sangat murah hati," ujar Biden seperti dilansir USA Today, Kamis (21/1/2021).

"Karena suratnya pribadi, saya tidak akan membahasnya sampai saya bicara dengannya. Tetapi suratnya sangat murah hati," kata Biden.

Melania Trump juga dilaporkan meninggalkan pesan bagi Ibu Negara Jill Biden.

Donald Trump tidak hadir pada pelantikan Joe Biden. Ia memilih pulang ke Florida dan menonton lewat televisi. Keduanya belum berkomunikasi sejak pemilu 2020.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Pidato Perdana Presiden AS Joe Biden: Mari Bersatu

Joe Biden memberikan pidato perdana sebagai presiden. Pembahasan Biden terkait persatuan, lingkungan, COVID-19, hingga supremasi putih. 

"Ini adalah momen bersejarah dari krisis dan tantangan, dan persatuan adalah satu-satunya jalan ke depan. Dan kita harus menjadikan momen ini sebagai United States of America," ujar Joe Biden, Rabu 21 Januari 2021 di Washington, DC.  

Joe Biden memuji Kamala Harris sebagai sosok minoritas yang menjadi wakil presiden AS. Kamala dinilai sebagai simbol perubahan. 

Lingkungan juga menjadi sorotan Biden. Ia menyebut lingkungan sedang meminta pertolongan. 

Biden juga mengecam orang-orang yang melakukan perpecahan. Ia turut mengecam kelompok ekstremis. 

"Supremasi Putih, terorisme domestik, kita harus mengkonfrontasi mereka, dan kita akan mengalahkannya," ujar Biden.

3 dari 3 halaman

Presiden untuk Semua Rakyat

Joe Biden berkata perbedaan pendapat adalah hal biasa di demokrasi. Ketidaksetujuan diminta diselesaikan dengan damai tanpa perpecahan.

Biden meminta agar orang-orang yang menyetujuinya agar mendengarnya juga. Selain itu, Biden berjanji tetap berjuang ke semua kalangan meski ia tak dipilih kalangan tersebut.

"Saya akan menjadi presiden untuk semua rakyat Amerika. Semua rakyat Amerika. Dan saya berjanji akan berjuang keras bagi mereka yang tak mendukung saya, seperti mereka yang mendukung saya," ujar Joe Biden.

Kepada seluruh dunia, Joe Biden berjanji akan melakukan diplomasi, dan memberikan teladan yang kuat.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.