Sukses

Kerja Sama 2020 Sukses, Uni Eropa Siap Jalin Hubungan Lebih Erat dengan Indonesia di 2021

Uni Eropa menyatakan kesiapannya untuk melanjutkan kerja sama dengan Indonesia di tahun 2021.

Liputan6.com, Jakarta - Uni Eropa telah menjalin banyak program kerja sama dengan Indonesia, terutama di tahun 2020. Berkaca dari kesuksesan tersebut, Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia Vincent Piket menyatakan kesiapannya untuk kembali melanjutkan kerja sama tersebut di tahun yang baru, yakni tahun 2021. 

Sambil mengulas kembali sejumlah kesuksesan kerja sama antara Uni Eropa dan Indonesia, Duta Besar Vincet Piket memaparkan keberhasilan kerja sama di bidang ekspor-impor terutama dalam hal kelapa sawit. 

"Kesuksesan di bidang ekspor dari kelapa sawit ke Uni Eropa tidak kurang dari 27% dalam hal kenaikan ekspornya. Kalau kita bicara tentang volume masih perlu ditambahkan 10% lagi. Jadi, menurut saya ini adalah hal yang sangat sukses dari negara Indonesia dan sangat jelas ini adalah sebuah bukti," ujarnya dalam press briefing virtual, Rabu (13/1/2021). 

Selain itu, ia kembali menambahkan bahwa saat ini sudah terdapat sejumlah perizinan yang telah rampung. Pihak berwenang telah menyelesaikan perizinan yang sehubungan dengan sistem legalitas tentang hubungan tentang eksportir yang sudah dimiliki oleh perusahaan kecil dan menengah. 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kerja Sama di Bidang Pendidikan dan Budaya

Selain di bidang perdagangan dan ekspor-impor, Dubes Vincent Piket juga membagikan informasi tentang sejumlah kerja sama antara Uni Eropa dan Indonesia di bidang lain yakni pendidikan dan budaya. 

"Kita sudah menjalankan selama bertahun-tahun program-program pertukaran informasi antara Indonesia dan Eropa sudah banyak terjadi ada programer erasmus dan oleh negara anggota ada program-program individual mereka sendiri," tambah Dubes Vincent Piket. 

Walaupun beberapa program pertukaran terpaksa tertunda karena pandemi COVID-19, Dubes Piket mengatakan bahwa Uni Eropa sudah mencoba untuk terus membuka pintu kesempatan bagi para peneliti para siswa-siswa.

Program tersebut saat ini tengah terhambat lantaran adanya pembatasan perjalanan antar negara terutama ke negara anggota Uni Eropa. Kendati demikian, Dubes Piket juga menyampaikan tentang penyelenggaraan "Virtual Education Fair" pada bulan November lalu yang telah diikuti oleh ribuan peserta.

Selain pameran pendidikan, acara tersebut juga menjadi program promosi budaya bagi Uni Eropa.

3 dari 3 halaman

Capai CEPA dan Wujudkan SDG

Selain itu, agenda Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) dengan Uni Eropa juga menjadi prioritas utama. 

"Saya merasa ini adalah tahapan yang awalnya cukup sulit untuk mengatakan akan kemana atau bagaimana, tapi setidaknya kita sudah membuat suatu kemajuan dalam beberapa tahun terakhir ini dan di tahun 2021 tentunya kita akan melanjutkan perkembangan ini dan menjadikannya menjadi prioritas utama," papar Dubes Piket lagi.

Ia percaya ini akan menjadi prioritas utama dari Indonesia, dan diharapkan CEPA bisa menjadi alat untuk pemulihan dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan untuk menciptakan lapangan pekerjaan guna meningkatkan investasi langsung dari luar negeri, terutama Uni Eropa.

Lebih lanjut lagi, Dubes Vincent Piket ingin bekerja sama dengan Indonesia dalam upaya mewujudkan agenda Sustainable Development Goals (SDGs) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. 

"Kerja sama yang sudah dekat, yang sudah kita miliki bersama dengan Indonesia di beberapa area perubahan iklim yang berkelanjutan, energi yang berkelanjutan serta program kota hijau yang kemudian menjadi tahapan dalam tata kelola pemerintahan,"

"Jadi kami berharap bisa mengembangkan memperbesar agenda ini di tahun 2021, mengembangkan sebuah kerja sama yang baru, meningkatkan investasi melalui Development Bank di Eropa dan pertukaran antara perusahaan untuk penghijauan dalam ekonomi Indonesia," lanjutnya kemudian. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.