Sukses

WFH Diperpanjang, Ternyata Ini Manfaat Kerja di Tempat Tidur

Pandemi COVID-19 membuat banyak pekerja WFH atau work from home. Cara bekerja yang kerap dilakukan di atas kasur itu ternyata punya manfaat. Ini penjelasannya.

Liputan6.com, Jakarta - Selama bertahun-tahun, para ahli tidur selalu berpegang terhadap satu keyakinan bahwa perangkat digital apapun tidak seharusnya di bawa ke tempat tidur. 

Namun sejak pandemi dimulai pada Maret tahun lalu, jutaan orang Amerika telah menentang pedoman itu dan mulai bekerja tepat di tempat mereka tidur. Mereka menyusun dokumen hukum, membuat acara, mengadakan panggilan klien, membuat kode, mengirim email, belajar dan menulis, semuanya dari tempat tidur. Demikian seperti mengutip laman Channel News Asia, Senin (11/1/2021). 

Awalnya, banyak dari mereka berinvestasi membeli meja dan peralatan lain yang dimaksudkan untuk membuat rumah mereka terdengar ergonomis dan seperti kantor.

Ketika Kota New York tutup pada bulan Maret, misalnya salah satu warga AS, Vanessa Anderson (24) menyiapkan meja kecil untuk dirinya sendiri di ruang tamunya. Dia bekerja untuk agensi yang mengelola koki pribadi dan ingin memisahkan antara bekerja dan tidur

“Untuk sementara saya benar-benar berkomitmen untuk tidak bekerja dari kamar saya sama sekali,” katanya.

Bekerja dari tempat tidur adalah tradisi waktu terhormat yang dianut oleh beberapa tokoh sejarah yang paling sukses.

Frida Kahlo melukis mahakarya dari tempat tidur kanopi. Winston Churchill, seorang yang sering bangun larut malam bahkan selama Perang Dunia II, mendikte juru ketik saat berbuka puasa di tempat tidur.

Edith Wharton, William Wordsworth dan Marcel Proust menyusun prosa dan syair dari tempat tidur mereka.

“Saya seorang penulis yang sepenuhnya horizontal," kata Truman Capote kepada The Paris Review pada 1957.

“Saya tidak dapat berpikir kecuali saya sedang berbaring."

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Fenomena Kerja dari Tempat Tidur

Bekerja dari tempat tidur juga mungkin merupakan gejala malaise kolektif. 

“Saya menghabiskan lebih banyak waktu untuk bekerja dari tempat tidur meskipun saya memiliki komputer, kursi kantor, dan meja,” kata Abelina Rios (26) seorang YouTuber di Los Angeles. 

"Saya pikir semua orang merasa tertekan akibat pandemi, dan ketika Anda depresi, salah satu hal yang lebih sulit untuk dilakukan adalah bangun dari tempat tidur."

Namun, banyak orang tidak tahu malu tentang pilihan mereka untuk tetap di tempat tidur sepanjang hari. 

Poulomi Banerjee (26) seorang penggalang dana di Maryland, mengatakan bahwa dia bekerja seperti ini sejak sekolah menengah. 

“Saya tidak dapat fokus kecuali saya merasa sangat nyaman,” katanya.

Argumen utama yang menentang penggunaan perangkat di tempat tidur adalah bahwa hal itu dapat semakin mengikis batas antara kantor dan rumah, dan mengganggu siklus tidur Anda.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.