Sukses

11-1-1964: Hasil Riset yang Sebut Merokok Sebabkan Kanker Bikin Geger Amerika

Atas nama Pemerintah AS, Jenderal Ahli Bedah Luther Terry mengumumkan hubungan pasti antara merokok dan kanker, membuat geger negara yang lekat dengan gaya hidup merokok pada saat itu.

Liputan6.com, D.C - Jenderal Ahli Bedah Amerika Serikat Luther Terry tahu laporan ilmiahnya akan menimbulkan riak. Dia sengaja memilih untuk merilisnya pada 11 Januari 1964, hari Sabtu kala itu, sehingga membatasi efek langsungnya di pasar saham.

Pada tanggal itulah, atas nama Pemerintah AS, Terry mengumumkan hubungan pasti antara merokok dan kanker, memicu perusahaan tembakau kalang-kabut dan khawatir bisnis mereka akan terdampak signifikan, demikian seperti dikutip dari History, Senin (11/1/2021).

Hubungan itu telah lama dicurigai. Bukti anekdot selalu menunjuk pada efek kesehatan negatif dari merokok, dan pada tahun 1930-an dokter memperhatikan peningkatan kasus kanker paru-paru. Studi medis pertama yang menimbulkan kekhawatiran serius diterbitkan di Britania Raya pada akhir 1940-an.

Perusahaan rokok Amerika menghabiskan sebagian besar dekade berikutnya melobi pemerintah untuk tetap merokok legal dan iklan mengurangi tingkat tar dan nikotin dalam produk mereka.

Sekitar 44 persen orang Amerika sudah percaya merokok menyebabkan kanker pada tahun 1958, dan sejumlah asosiasi medis memperingatkan bahwa penggunaan tembakau terkait dengan penyakit paru-paru dan jantung. Terlepas dari semua ini, hampir setengah dari orang Amerika merokok, dan merokok adalah umum di restoran, bar, kantor, dan rumah di seluruh negeri.

Simak video pilihan berikut:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Perusahaan Tembakau Berkilah

Dr. Terry mulai menyusun laporan itu sejak 1962, dan dua tahun kemudian ia merilis temuan itu, berjudul Smoking and Health, yang menyatakan hubungan konklusif antara merokok dan kanker jantung dan paru-paru pada pria. Laporan ini juga menyatakan tautan yang sama kemungkinan berlaku untuk wanita, meskipun wanita merokok dengan tarif yang lebih rendah dan karena itu tidak tersedia data yang cukup.

Berita itu besar, tetapi hampir tidak mengejutkan — New York Times melaporkan temuan yang mengatakan "itu hampir tidak bisa sebaliknya." Namun, laporan Jenderal Dokter Bedah adalah langkah besar dalam perang salib pejabat kesehatan terhadap merokok.

Meskipun perusahaan tembakau menghabiskan jutaan dan jutaan dan sebagian besar berhasil menangkis undang-undang anti-merokok sampai 1990-an, penelitian telah menunjukkan bahwa laporan itu meningkatkan persentase orang Amerika yang percaya pada hubungan kanker hingga 70 persen, dan bahwa merokok menurun sekitar 11 persen antara 1965 dan 1985.

California menjadi negara bagian pertama yang melarang merokok di ruang publik tertutup pada tahun 1995.

Total 25 negara bagian lainnya sekarang telah mengesahkan undang-undang serupa, termasuk 50 dari 60 kota terbesar di Amerika. Pada tahun 2019, Surgeon General mengumumkan hubungan antara penyakit serius dan rokok elektrik, alternatif untuk merokok di mana perusahaan tembakau tradisional telah banyak berinvestasi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.