Sukses

Buntut Kerusuhan Capitol Hill AS, 4 Orang Tewas dan 52 Orang Lainnya Ditangkap

Empat orang meninggal dunia dan 52 orang lainnya ditangkap akibat dari insiden kerusuhan yang terjadi di Capitol Hill Amerika Serikat.

Liputan6.com, Washington D.C - Empat orang tewas di halaman Gedung Capitol Hill Amerika Serikat pada Rabu, 6 Januari 2021 waktu setempat, dan 52 orang lainnya telah ditangkap. Demikian Kepala Departemen Kepolisian Metropolitan Robert J Contee mengatakan pada Rabu malam, setelah pendukung Presiden Donald Trump menyerbu Capitol dalam upaya yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk menghentikan Kongres mengesahkan kemenangan pemilihan presiden terpilih Joe Biden.

Melansir laman Channel News Asia, Kamis (7/1/2021), dalam konferensi pers larut malam, Contee menolak untuk mengidentifikasi wanita yang ditembak dan dibunuh oleh petugas Kepolisian Capitol dengan mengatakan pemberitahuan dari keluarga terdekat masih menunggu.

Wanita itu ditembak ketika massa mencoba menerobos pintu yang dibarikade di Capitol Hill, di mana polisi bersenjata di sisi lain. Dia dirawat di rumah sakit dengan luka tembak dan kemudian meninggal.

Tiga orang lainnya meninggal pada hari Rabu karena keadaan darurat medis, tambah Contee. 

"Seorang wanita dewasa dan dua pria dewasa tampaknya menderita keadaan darurat medis terpisah yang mengakibatkan kematian mereka," katanya. 

"Setiap kehilangan nyawa di Distrik itu tragis dan pikiran kami bersama siapa pun yang terkena dampak kehilangan mereka."

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Langgar Aturan Jam Malam

Contee mengatakan bahwa 47 dari 52 penangkapan sejauh ini terkait dengan pelanggaran jam malam pukul 06.00 sore Wali Kota Distrik Columbia Muriel Bowser, dengan 26 di antaranya melibatkan orang-orang yang ditangkap di sekitaran wilayah Capitol. 

Beberapa orang lainnya ditangkap dengan tuduhan terkait membawa senjata api tanpa izin atau terlarang.

Selain itu, kata Contee, dua bom pipa ditemukan dari markas besar komite nasional Republik dan Demokrat, serta pendingin dari kendaraan di halaman Capitol AS yang berisi bom molotov.

Polisi mengatakan baik penegak hukum dan pendukung Trump mengerahkan bahan kimia yang mengiritasi selama berjam-jam pendudukan gedung Capitol sebelum dibersihkan oleh penegak hukum pada Rabu malam.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.