Sukses

Vaksin AstraZeneca Disetujui Oleh Otoritas Meksiko

Vaksin AstraZeneca bersama vaksin Pfizer-BioNTech adalah yang sejauh ini disetujui oleh Meksiko.

Liputan6.com, Jakarta - Meksiko menyetujui penggunaan Vaksin Corona COVID-19 AstraZeneca.

Meksiko menjadi negara terbaru yang menyetujui vaksin Covid-19 yang dikembangkan bersama oleh raksasa farmasi Inggris-Swedia dan Universitas Oxford itu.

Menteri Luar Negeri Marcelo Ebrard mencuit di Twitter “kabar baik” bahwa pemerintah telah memberikan persetujuan darurat untuk vaksin itu pada Senin (4/1/21), dan menambahkan bahwa "produksi akan segera dimulai di Meksiko."

Vaksin AstraZeneca bersama vaksin Pfizer-BioNTech adalah yang sejauh ini disetujui oleh Meksiko, demikian dikutip dari laman VOA Indonesia, Rabu (6/1/2021).

Uji klinis tahap akhir dari vaksin AstraZeneca-Oxford mengungkapkan bahwa vaksin itu 70 persen efektif melawan Covid-19.

Vaksin tersebut memiliki tingkat kemanjuran 62 persen untuk peserta yang diberi dua dosis penuh, Namun, tes terpisah mengungkapkan vaksin itu menjadi 90 persen efektif ketika diberikan setengah dosis dan diikuti dengan dosis penuh beberapa minggu kemudian.

Berbeda dengan vaksin Pfizer-BioNTech yang perlu disimpan di lemari es super dingin pada suhu di bawah 70 derajat Celcius, vaksin yang baru disetujui itu dapat disimpan pada suhu normal 2 hingga 8 derajat Celcius. Hal itu lebih memudahkan untuk diangkut dan diberikan kepada orang-orang di negara-negara miskin dan terpencil.

Seorang pria 82 tahun di Rumah Sakit Churchill Oxford adalah orang pertama yang disuntik dengan vaksin AstraZeneca-Oxford.

 

Saksikan Video Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Juga Digunakan di India dan Argentina

Para pejabat Inggris mengatakan setengah juta dosis vaksin siap digunakan. Vaksin tersebut juga telah mendapat izin penggunaan darurat di India dan Argentina.

Suntikan Pfizer telah diberikan kepada banyak ahli perawatan kesehatan di Inggris dan Amerika Serikat. Namun, peluncuran vaksin baru ini di seluruh dunia berjalan lebih lambat dari yang diharapkan di banyak negara, karena berbagai hambatan birokrasi dan logistik, lambatnya persetujuan pemerintah dan kurangnya petugas perawatan kesehatan yang memenuhi syarat untuk melakukan vaksinasi.

Suntikan pertama vaksin AstraZeneca-Oxford terjadi pada hari yang sama ketika Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengumumkan putaran baru karantina wilayah secara nasional, termasuk penutupan sekolah-sekolah dan toko-toko yang tidak penting.

Pengumuman itu muncul beberapa hari setelah para pejabat kesehatan Inggris mengonfirmasi varian virus corona yang menurut dokter jauh lebih mudah menular daripada aslinya.

Varian B117 virus corona telah terdeteksi di California, Colorado dan Florida, serta di lebih dari 30 negara di dunia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.