Sukses

Pandemi COVID-19 Pengaruhi Lelang Tuna Tahunan di Jepang, Harga Lebih Murah

Akibat pandemi COVID-19, lelang tahunan ikan tuna dibatasi kehadirannya. Harganya juga menurun jauh jika dibandingkan tahun lalu.

Liputan6.com, Jakarta - Lelang tuna Tahun Baru tahunan di Tokyo, Jepang berakhir pada Selasa (5/1/2021) tanpa perang penawaran yang mencengangkan. Hal itu terjadi lantaran pandemi yang mempengaruhi industri restoran.

Ikan termahal saat itu - seekor tuna sirip biru seberat 208 kg yang ditangkap di wilayah utara Aomori Jepang, yang terkenal - dibeli oleh penawar lain seharga 20,84 juta yen atau setara Rp 2,8 miliar.

Itu hanya sebagian kecil dari jutaan dolar yang biasanya dihabiskan oleh pengusaha sushi dalam lelang tuna.

Tahun lalu, Kimura membayar US$ 1,8 juta untuk sirip biru 276 kg, dan pada 2019 dia membayar rekor US$ 3,1 juta untuk ikan 278 kg.

Tetapi Kimura mengatakan dia ingin menahan diri tahun ini karena pandemi yang mengamuk telah menyebabkan begitu banyak penderitaan bagi restoran dan bisnis lainnya.

"Saya tidak mengajukan tawaran tertinggi tahun ini karena ini saatnya untuk pengendalian diri," kata Kimura kepada wartawan yang berkumpul untuk menemuinya setelah lelang tuna dini hari di pasar ikan Toyosu.

"Saya pikir tidak pantas untuk meriah kali ini," katanya.

Kimura biasanya menggunakan pembeliannya untuk mengamankan liputan berita nasional tentang dirinya dan jaringan sushi yang sukses.

 

Saksikan Video Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kedatangan Tamu Dibatasi

Biasanya, setelah memenangkan perang penawaran tahunan dan mengambil investasinya yang mahal kembali ke salah satu restorannya, dia mengiris ikan dengan pisau seperti pedang, membuat sushi darinya dan menyajikannya kepada pelanggan tanpa biaya tambahan.

Tuna termahal tahun ini diperoleh bersama oleh grosir terkenal bernama Yukitaka Yamaguchi, yang sering menjadi tamu di acara televisi yang memasok restoran sushi top, dan bisnis makanan utama, menurut media lokal.

Untuk lelang tahun ini, pedagang grosir ikan menggunakan masker dan membersihkan tangan mereka saat memeriksa tekstur daging ekor dari tuna segar dan beku dengan menyentuh, mencium, dan terkadang mencicipi potongannya.

Penonton tidak diizinkan untuk menghadiri acara tersebut, yang sekarang diadakan di pasar bernama Toyosu setelah pasar ikan terkenal di kota itu dipindahkan dari lokasi lama, Tsukiji, pada tahun 2018.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.