Sukses

Lonjakan Kasus Varian Baru COVID-19 Picu Inggris Aktifkan Lagi 7 RS Darurat

Inggris bersiap mengaktifkan kembali tujuh rumah sakit lapangan darurat COVID-19, menyusul lonjakan kasus virus corona yang dipicu oleh penyebaran varian baru COVID-19 yang lebih menular.

Liputan6.com, London - Petugas kesehatan Inggris bersiap untuk mengaktifkan kembali tujuh rumah sakit lapangan darurat COVID-19. Hal itu dilakukan sebagai respons atas melonjaknya kasus virus corona yang dipicu oleh penyebaran varian baru COVID-19 yang lebih menular --di mana pasien mulai membanjiri unit perawatan intensif.

Seorang juru bicara Untuk Layanan Kesehatan Nasional (NHS) mengatakan kepada CNN pada Sabtu 2 Januari 2021 bahwa mereka yang bertanggungjawab atas rumah sakit lapangan "diminta agar layanan --RS darurat-- siap untuk digunakan."

Beberapa rumah sakit di London sekarang hampir dua pertiga penuh dengan pasien COVID-19, kata Presiden Royal College of Physicians Andrew Goddard hari Sabtu.

Peringatan Goddard datang ketika Inggris mencatat kenaikan harian tertinggi kasus COVID-19 sejak pandemi dimulai, dengan 57.725 kasus baru terdaftar hari Sabtu 2 Januari 2021 dan 445 kematian, menurut data situs pemerintah.

Dalam sebuah wawancara dengan afiliasi CNN ITV News, Goddard mengatakan: "Jika Anda melihat data, beberapa rumah sakit di London saat ini ... hampir dua pertiga tempat tidur mereka yang tersedia diisi dengan pasien COVID-19 dan itu hanya statistik yang mengejutkan dan harus membuat kita bertanya-tanya apakah ini akan terjadi di seluruh Inggris."

"Tidak ada keraguan varian baru ini lebih dapat ditransmisikan dan eskalasi kasus yang telah kita lihat di Wales Selatan, London, Essex dan Essex Tenggara telah berada pada tingkat yang jauh lebih besar daripada yang kita lihat dengan strain sebelumnya," tambah Goddard.

Rumah sakit lapangan darurat COVID-19 yang mungkin segera ikut diaktifkan disebut NHS Nightingale --terinspirasi dari nama perawat perintis Florence Nightingale. Di London, pusat konvensi ExCel yang besar di daerah Docklands dikonversi untuk menawarkan hingga 500 tempat tidur yang dilengkapi dengan ventilator dan oksigen. Tetapi hanya beberapa lusin pasien yang menerima perawatan di sana pada musim semi tahun lalu.

 

Simak video pilihan berikut:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Situasi di Inggris

Menurut data layanan kesehatan terbaru pemerintah pada 1 Januari, ada 22.534 pasien virus corona di rumah sakit di seluruh Inggris. Ini lebih tinggi dari hampir 19.000 selama puncak April.

Dokter telah membuat imbauan kepada masyarakat untuk tinggal di rumah dan mengikuti pedoman pemerintah tentang jarak sosial karena rumah sakit dan layanan kesehatan lainnya berada di bawah tekanan.

Dokter perawatan intensif Rupert Pearse, di Rumah Sakit Royal London di London timur, men-tweet hari Sabtu bahwa ia sedang mendirikan ICU khusus COVID-19 lagi. "Hampir semua pasien saya berusia kurang dari 60 tahun dan sebelumnya fit. Beberapa masih sangat muda. Jika Anda berpikir penyakit ini tidak bisa menyentuh Anda maka pikirkan lagi," katanya.

Dalam pesan lain yang diposting Kamis, Pearse mengatakan: "Laporan media tentang tekanan pada NHS semuanya benar. Situasi di London sekarang JAUH lebih buruk daripada gelombang pertama, dan masih memburuk. Sedih melihat antrean panjang ambulans di luar rumah sakit tempat saya bekerja."

Ditanya apakah militer dapat turun tangan untuk membantu pasien baru, Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace mengatakan kepada Times Radio pada hari Kamis: "Tentu saja kami siap membantu dengan Nightingales jika tekanan kritis melampaui kapasitas NHS yang ada."

Dia mengatakan Angkatan Darat saat ini memiliki sekitar 5.000 personel yang dikerahkan dalam penanggulangan COVID-19.

Sebagian besar Inggris sekarang berada di bawah tingkat pembatasan sosial terberat untuk mencoba membatasi penyebaran virus.

Di tengah situasi yang memburuk, para menteri terpaksa membalikkan keputusan untuk membuka kembali beberapa sekolah dasar di London awal tahun ini, setelah mendapat tekanan dari otoritas setempat dan serikat pengajar. Semua sekolah di London sekarang akan beralih ke pembelajaran jarak jauh mulai Senin 4 Januari 2021. Sekolah di 23 wilayah lainnya juga akan tetap ditutup.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.