Sukses

Studi: Pria Baru Bisa Dikatakan Dewasa Saat Berusia 40 Tahun

Terkadang, pria di atas usia 30 tahun belum bisa dikatakan dewasa. Pasalnya, ada saja yang masih bersifat kekanak-kanakan.

Liputan6.com, Jakarta - Sebagian dari Anda tentu pernah menemui pria dewasa yang bertingkah seperti anak-anak. Padahal, usia mereka sudah lebih dari 20 atau 30 tahun.

Menanggapi hal ini, peneliti menganggap itulah sebabnya mengapa pria belum bisa dikatakan dewasa apabila belum menginjak usia 40 tahun.

Dikutip dari laman Brightside.me, Kamis (8/8/2019) dalam penelitian tersebut peneliti juga menjelaskan kriteria dewasa antara pria dan wanita yang cukup berbeda.

Apa kata peneliti?

Sebuah studi yang dilakukan oleh University of Oxford menjelaskan bahwa kedewasaan otak manusia dibedakan oleh perkembangan yang berkepanjangan dari sifat-sifat jaringan fungsional dan struktural.

Penelitian ini memiliki tujuan untuk menemukan fitur mana yang berubah selama proses pendewasaan dan mana yang tetap sama.

Para ilmuwan memeriksa otak 121 partisipan yang berusia antara empat hingga 40 tahun melalui pencitraan otak.

Mereka juga melacak perubahan dalam fungsi yang berbeda sambil memperhitungkan usia dan jenis kelamin peserta pria.

 

Saksikan Video Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Hasil Penelitian

Hasil percobaan ini mengungkapkan bahwa meskipun otak pria dan wanita pada akhirnya mengembangkan kemampuan yang sama untuk beroperasi dalam kehidupan sehari-hari, pria sering menunjukkan keterlambatan dalam pengembangan jaringan fungsional yang berkepanjangan dibandingkan dengan wanita.

Namun, wanita menunjukkan kerusakan yang lebih prematur dari jaringan ini. Inilah sebabnya mengapa dikatakan bahwa pria bisa disebut dewasa di kemudian hari daripada wanita.

Otak Perempuan Lebih Efisien

Eduardo Calixto, seorang profesor fisiologi dan farmakologi di Fakultas Kedokteran di UNAM, menjelaskan dalam sebuah publikasi baru-baru ini.

Ia menjelaskan, meskipun otak laki-laki lebih besar daripada perempuan, perempuan memiliki efisiensi yang lebih besar.

Berkat ilmu pengetahuan, sekarang kita dapat mengatakan dengan keyakinan bahwa otak wanita dan pria berfungsi secara berbeda, yang menjelaskan variasi dalam perilaku dan tingkat kematangan emosi pada orang.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.