Sukses

Kemenkes Arab Saudi: Penerima Vaksin Pfizer Sehat, Tapi Ibu Hamil Jangan Disuntik

Kemenkes Arab Saudi buka suara terkait Vaksin Pfizer, larangan pemakaian pada ibu hamil, serta mutasi COVID-19.

Liputan6.com, Riyadh - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Arab Saudi menyatakan bahwa penerima Vaksin Pfizer dalam keadaan sehat dan tidak menunjukan efek samping yang tidak diperkirakan. Namun, ibu hamil dilarang untuk disuntik vaksin COVID-19 itu.

Selain ibu hamil, Kemenkes Arab Saudi menyebut ibu menyusui juga tidak boleh menerima vaksin Pfizer. Penderita alergi parah yang membutuhkan suntikan epinephrine juga dilarang.

Dilaporkan Arab News, Rabu (23/12/2020), jubir Kemenkes Saudi Dr. Mohammed Al-Abd Al-Aly juga membantah laporan bahwa ada varian baru COVID-19 di negaranya. Meski begitu, Saudi terus mempelajari genetik COVID-19.

"Sejauh ini, strain mutasi COVID-19 ini belum terdeteksi di negara kerajaan," ujarnya.

Saat ini Arab Saudi telah menutup penerbangan internasional, setelah kabar mutasi COVID-19 mencuat. Hal itu bertujuan agar mengurangi risiko penularan.

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Arab Saudi Tutup Penerbangan, Garuda Indonesia Tawarkan Reschedule Gratis ke Penumpang

Arab Saudi menangguhkan semua penerbangan internasional menuju negara tersebut selama sepekan. Penangguhan tersebut mulai berlaku Senin 21 Desember 2020. Sehubungan dengan hal ini, maskapai Garuda Indonesia terus melakukan komunikasi intensif dengan otoritas terkait guna memastikan hal yang perlu diantisipasi, menyusul pembatasan operasional layanan penerbangan tersebut.

"Kami percaya di tengah situasi yang penuh ketidakpastian ini, hak penumpang tentunya akan senantiasa menjadi prioritas utama yang terus kami kedepankan," ujar Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra dalam keterangan tertulis, Senin 21 Desember 2020.

Untuk itu, Irfan mengatakan Garuda Indonesia memberlakukan fleksibilitas atau penyesuaian terkait rencana perjalanan bagi penumpang tanpa dikenakan biaya tambahan. Hal ini dimaksudkan agar dapat memberi keleluasaan bagi penumpang Garuda yang akan merencanakan ulang jadwal penerbangannya ke Tanah Suci dengan sebaik mungkin.

"Fleksibilitas tersebut diberlakukan dengan memastikan penumpang dapat melakukan reschedule dan perubahan rencana penerbangan tanpa adanya biaya tambahan,” ujar dia.

Lebih lanjut, Irfan mengatakan Garuda Indonesia tengah mempersiapkan opsi kesiapan operasional untuk mengangkut Warga Negara Indonesia (WNI) yang saat ini tengah berada Arab Saudi.

"Adapun langkah tersebut saat ini sedangkan kami koordinasikan secara intensif bersama otoritas terkait,"pungkas Irfan.

3 dari 4 halaman

Arab Saudi Tutup Semua Akses Masuk Internasional

Arab Saudi memutuskan untuk menangguhkan semua penerbangan internasional selama seminggu. Hal ini dapat diperpanjang, di tengah meningkatnya kekhawatiran atas jenis baru COVID-19, demikian disebutkan dalam sumber resmi di Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi.

Dikutip dari laman Gulf News, Senin 21 Desember 2020, larangan itu juga berlaku untuk masuknya warga dunia ke Arab Saudi melalui pelabuhan darat dan laut, kata sumber itu.

"Prosedur ini akan ditinjau berdasarkan perkembangan terkait pandemi, dan apa yang diterima dari Kementerian Kesehatan," kata sumber itu dalam sebuah pernyataan.

Sejumlah negara Eropa telah memberlakukan pembatasan perjalanan baru dan menghentikan penerbangan dari dan ke Inggris di tengah kekhawatiran penyebaran strain virus baru Corona COVID-19.

Penerbangan asing yang saat ini berada di wilayah Arab Saudi akan dibebaskan dan diizinkan pergi, kata sumber itu.

Larangan itu mengecualikan pergerakan barang, komoditas, dan rantai pasokan dari negara-negara di mana virus yang bermutasi belum muncul, sebagaimana ditentukan oleh Kementerian Kesehatan berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan.

Berikut ini pernyataan dari Kementerian Kesehatan dalam koordinasi dengan Kementerian Perhubungan Arab Saudi:

 

"Berdasarkan apa yang dikemukakan Kementerian Kesehatan tentang penyebaran mutasi virus baru COVID-19 di sejumlah negara, hingga informasi medis tentang sifat virus ini menjadi jelas. Serta terkait keinginan untuk mengambil tindakan segera untuk melindungi kesehatan publik warga dan penduduk serta memastikan keselamatan mereka, pemerintah Kerajaan telah memutuskan untuk mengambil tindakan pencegahan berikut:

Pertama, menangguhkan semua penerbangan internasional untuk pelancong -- kecuali dalam kasus luar biasa -- sementara untuk jangka waktu satu minggu, yang dapat diperpanjang untuk minggu berikutnya, dengan pengecualian penerbangan asing yang saat ini berada di wilayah Kerajaan, sehingga mereka diizinkan untuk pergi.

Kedua, menangguhkan masuk ke Arab Saudi melalui pelabuhan darat dan laut sementara untuk jangka waktu satu minggu, yang dapat diperpanjang untuk minggu berikutnya.

Ketiga, setiap orang yang kembali dari salah satu negara Eropa atau negara mana pun di mana epidemi muncul, sebagaimana ditentukan oleh Kementerian Kesehatan pada 8 Desember dan hingga tanggal tersebut, harus mematuhi yang berikut:

- Isolasi rumah selama dua minggu, dimulai dari tanggal dia tiba di negara kerajaan tersebut.

- Menjalani pemeriksaan COVID-19 selama masa isolasi, dengan pemeriksaan ulang setiap lima hari.

Keempat, siapa pun yang kembali dari atau melewati negara Eropa atau negara mana pun tempat epidemi muncul - selama tiga bulan terakhir - harus menjalani tes Virus Corona COVID-19."

 

 

4 dari 4 halaman

Infografis COVID-19:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.