Sukses

Berbulan-bulan Beraktivitas Relatif Normal, Sydney Laporkan Klaster Baru COVID-19

Usai menjalani aktivitas yang relatif normal dalam beberapa bulan terakhir, Kota Sydney di Australia kini melaporkan klaster baru COVID-19.

Liputan6.com, Sydney- Otoritas Australia telah melaporkan klaster baru penyebaran Virus Corona COVID-19 di Kota Sydney. 

Pejabat kesehatan setempat pun bergegas untuk melacak sumber dari kasus COVID-19 yang terjadi di kota terbesar di Australia tersebut, dengan ribuan warga yang didesak untuk tetap tinggal di rumah.

Dilansir AFP, Jumat (18/12/2020), laporan awal pada Kamis pagi (17 Desember) menyebutkan terdapat lima kasus baru COVID-19 yang kemudian semakin bertambah 17 jam setelahnya, ketika para pejabat setempat sedang mengungkap sumber infeksinya. 

Kepala Petugas Kesehatan New South Wales Kerry Chant mengatakan, dalam suatu konferensi pers bahwa kasus-kasus baru itu adalah "peringatan" bagi warga Sydney yang telah menikmati relatif normal dalam beberapa bulan terakhir.

"Saya pikir adil untuk mengatakan bahwa pemakaian masker telah menurun, dengan beberapa tingkat kepuasan dalam populasi," sebut Chant.

"Dan saya pikir ini adalah seruan untuk mendesak masyarakat agar terus mengikuti nasihat kesehatan itu," lanjutnya. 

Penggunaan masker diketahui bersifat opsional di Sydney,  mengingat kasus harian di antara masyarakat tergolong rendah di sana, dan dengan nol infeksi yang tercatat hingga berbulan-bulan. 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Perintah Tes Virus Corona COVID-19

Sementara itu, NSW Health menginstruksikan sekitar 250.000 penduduk di pinggiran kota untuk tinggal di rumah mereka selama tiga hari dan mendesak warga untuk menjalani tes COVID-19, yang kemudian memicu antrian besar di luar klinik.

Peringatan kesehatan pun dikeluarkan di semakin banyak tempat dengan dideteksinya satu kasus COVID-19 yang dialami oleh seorang pekerja.

Berita tersebut lalu memicu tindakan cepat dari beberapa pejabat negara bagian di seluruh Australia, dengan beberapa dari mereka yang segera merevisi aturan perjalanan bagi orang-orang yang datang dari Sydney.

"Saya tahu perubahan ini akan menyebabkan frustrasi dan ketidakpastian bagi sebagian orang," kata Perdana Menteri Australia Barat, Mark McGowan, saat ia mengumumkan tindakan karantina dan pengujian wajib untuk semua pelancong yang datang dari Sydney.

Sejauh ini, Australia, yang memiliki populasi sebanyak 25 juta jiwa, telah mencatat lebih dari 28.000 kasus Virus Corona COVID-19 dan 908 kematian.

3 dari 3 halaman

Infografis Meredam Kepanikan Wabah Virus Corona

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.