Sukses

Penembakan Malala Maiwand Jurnalis Perempuan Afghanistan, Ulah Taliban?

Malala Maiwand, jurnalis perempuan di Afghanistan jadi korban penembakan kelompok millitan.

Kabul - Jurnalis kembali menjadi korban kekerasan di Afghanistan, bahkan kehilangan nyawa akibat jadi target penembakan kelompok militan.

Adalah Malala Maiwand yang telah meregang nyawa. Ia dan sopirnya ditembak mati pada Kamis 10 Desember 2020 pukul 07.10 pagi waktu setempat.

Maiwand bekerja sebagai penyiar berita untuk saluran radio dan televisi swasta Afghanistan Enikass.

"Pembunuhan tersebut terjadi saat keduanya tengah dalam perjalanan menuju tempat kerja," ujar juru bicara Gubernur Nangarhar, Ataullah Khogyani, seperti dikutip dari laporan DW Indonesia, Jumat (11/12/2020).

Para penyerang menembaki mobil Maiwand tak lama setelah dia meninggalkan rumahnya di Nangarhar timur.

Maiwand juga merupakan aktivis yang mengadvokasi hak-hak perempuan dan anak Afghanistan, selain bekerja sebagai jurnalis.

Pembunuhan terhadap Maiwand terjadi hanya beberapa minggu setelah reporter Radio Liberty, Aliyas Dayee tewas dalam serangan bom mobil di Lashkar Gah.

Menurut informasi dari Human Rights Watch,  sebelum tewas Dayee sempat mendapat ancaman dari Taliban.

 

Saksikan Juga Video Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Negara Tak Ramah Jurnalis

Pada tahun 2017, sejumlah orang termasuk seorang pengemudi televisi swasta Enikass, tewas dalam sebuah ledakan di dekat stasiun. Sementara pada 2018, seorang petinggi media diculik oleh orang-orang bersenjata tak dikenal, tetapi kemudian dibebaskan.

Jurnalis Afghanistan lainnya juga tewas dalam pemboman bulan lalu, tercatat 10 jurnalis dan staf media tewas pada 2019.

Menurut Reporters Without Borders, Afghanistan adalah salah satu negara paling berbahaya bagi jurnalis.

Tidak ada yang mengaku bertanggung jawab atas pembunuhan itu, tetapi afiliasi ISIS yang bermarkas di Afghanistan timur telah mengklaim sebagian besar serangan terhadap warga sipil di wilayah tersebut.

Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Afghanistan, Tariq Arian mengatakan dalam satu setengah dekade terakhir, sebagian besar jurnalis yang tewas merupakan korban militan Taliban.

Sementara juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid membantah keterlibatan kelompok itu dalam insiden tersebut.

3 dari 3 halaman

Infografis Negara Pertama Suntik Vaksin Covid-19, Inggris atau China?

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.