Sukses

Kim Yo-jong Adik Kim Jong-un Tersinggung Ucapan Menlu Korsel soal COVID-19

Adik Kim Jong-un merasa tersinggung dengan ucapan Menlu Korsel di sebuah forum internasional.

Liputan6.com, Pyongyang - Ucapan Menteri Luar Negeri Korea Selatan (Korsel) Kang Kyung-wha, membuat tersinggung pejabat tinggi Korea Utara (Korut). Adik Kim Jong-un, Kim Yo-jong, tidak terima karena kemampuan Korut dalam menangani COVID-19 diragukan.

Dilansir dari Yonhap, Kamis (10/12/2020), pekan lalu Menlu Kang Kyung-wha berkata di Bahrain bahwa Korut tidak responsif untuk bekerja sama terkait virus. Menlu Kang meraugukan klaim Korut yang tak punya kasus COVID-19.

Kim Yo-jong menilai komentar Menlu Kang adalah gegabah. Ia menyebut ucapan itu bisa memperparah hubungan dua Korea yang sudah dingin.

"Kami tidak akan pernah melupakan kata-katanya dan ia mungkin harus membayar mahal untuk itu," ujar Kim Yo-jong seperti dikutip media Korut, Korean Central News Agency.

Pada pertengahan 2020, Kim Yo-jong sempat mengancam Korsel karena aksi aktivis yang menyebarkan selebaran propaganda anti-Korut di perbatasan. Bangunan komunikasi antarnegara bahkan diledakkan.

Korut mengaku belum mencatat kasus COVID-19. Namun, pemerintahan Kim Jong-un telah meminta agar negaranya waspada tinggi serta menyuruh murid sekolah belajar dari rumah.

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Korsel Gagalkan Upaya Korut Retas Perusahaan Pembuat Vaksin COVID-19

Badan intelijen Korea Selatan dilapokan berhasil menggagalkan upaya Korea Utara meretas perusahaan-perusahaan Korea Selatan yang sedang mengembangkan vaksin Virus Corona COVID-19.

Hal itu dilapokan kantor berita News1, yang mengutip seorang anggota Komisi Intelijen Parlemen Korea Selatan, Ha Tae-keung, seperti dilansir Aljazeera, Jumat, 27 November 2020. 

Legislator Ha Tae-keung mengatakan, setelah diberi pengarahan oleh Badan Intelijen Nasional, badan tersebut tidak merinci berapa banyak dan pembuat obat mana yang menjadi target peretasan. Selain itu, juga tidak adanya kerusakan dari upaya peretasan tersebut, menurut laporan News1.

Korea Utara juga sejauh ini belum memberikan tanggapan terkait tuduhan peretasan itu.

Sebelumnya, beberapa hari lalu, Microsoft mengatakan bahwa para peretas yang bekerja untuk pemerintah Rusia dan Korea Utara berupaya membobol jaringan tujuh perusahaan farmasi dan peneliti vaksin di Korea Selatan, Kanada, Prancis, India, dan Amerika Serikat.

 

3 dari 4 halaman

Korea Selatan Copot Menkes Park Neung-hoo yang Sempat Kontroversial

Pemerintah Korea Selatan mengumumkan reshuffle jajaran menteri di kabinet. Menteri Kesehatan Park Neung-hoo adalah salah satu yang dicopot dari jabatannya. Ia diketahui pernah membuat kontroversi di tengah pandemi COVID-19. 

Menurut laporan Yonhap, Jumat, 4 Desember 2020, Park Neung-hoo akan digantikan oleh Kwon Deok-cheol yang merupakan veteran di Kementerian Kesehatan Korsel. Kwon telah bekerja di Kemenkes sejak 1987 sebagai birokrat.  

Di Korsel, kementerian tersebut memiliki nama lengkap Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan.

Ini adalah pertama kali dalam 19 tahun sejak terakhir kali Menkes Korea Selatan berasal dari orang dalam kementerian. Biasanya, menteri yang menjabat adalah akademisi atau politikus. Park Neung Hoo merupakan akademisi. 

Kwon berpengalaman dalam menghadapai penyebaran wabah MERS di 2015. 

KBS melaporkan totalnya ada empat menteri di Korea Selatan yang terkena reshuffle. Mereka adalah Menteri Pertahanan Kim Hyun-mee, Menteri Dalam Negeri Chin Young, dan Menteri Keseteraan Gender Lee Jung-ok.

4 dari 4 halaman

Infografis COVID-19:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.