Sukses

Sejarah Hari Anti-Korupsi Internasional dan Daftar 30 Negara Paling Korup di Dunia

Sejarah Hari Anti-Korupsi Dunia dimulai sejak 2003. Cek daftar 7 negara paling korup.

Liputan6.com, Jakarta - Hari Anti-Korupsi Dunia diperingati setiap 9 Desember. PBB menetapkan tanggal itu sejak 2003 ketika Majelis Umum PBB mengadopsi Konvensi Melawan Korupsi. 

"Majelis juga menetapkan 9 Desember sebagai Hari Anti-Korupsi Internasional untuk meningkatkan kesadaran terhadap korupsi dan perang dari Konvensi ini untuk melawan dan mencegahnya," tulis situs resmi PBB seperti dikutip Rabu (9/12/2020).

Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, meminta agar korupsi terus dilawan di tengah pandemi COVID-19. Korupsi saat pandemi merugikan masyarakat yang kondisinya sudah rentan. 

"Korupsi mengisap sumber daya dari orang-orang yang membutuhkan, mengurangi kepercayaan pada insitusi-institusi, memperburuk ketimpangan yang diekspos oleh virus, dan mencegah pemulihan yang kuat," ujar Guterres. 

Sayangnya, tidak semua negara sukses memberantas korupsi. Berikut 30 negara paling korup pada 2019 versi Transparency:

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Somalia Paling Korup

Transparency memberikan skor kepada 183 negara terkait kemampuan mereka dalam memberantas korupsi. Daftar 30 negara dengar skor paling rendah: 

1. Somalia

2. Sudan Selatan

3. Suriah

4. Yaman

5. Venezuela

6. Sudan

7. Guinea Ekuatorial

8. Afganistan

9. Korea Utara

10. Libya

3 dari 4 halaman

Kamboja Paling Korup di Asia Tenggara

11. Haiti

12. Guinea Bissau

13. Republik Demokrasi Kongo

14. Turkmenistan

15. Kongo

16. Burundi

17. Irak

18. Chad

19. Kamboja

20. Nikaragua

4 dari 4 halaman

Banyak Negara Afrika Masuk 30 Besar

21. Eritrea

22. Zimbabwe

23. Madagaskar

24. Uzbekistan

25. Tajikistan

26. Komoros

27. Republik Afrika Tengah

28. Kamerun

29. Nigeria

30. Mozambik

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.