Sukses

5 Pandangan Salah dalam Kehidupan yang Masih Dipercaya Banyak Orang

Pemikiran-pemikiran ini sudah sepatutnya tidak lagi diadaptasi. Sebab, bisa menimbulkan pemahaman yang salah secara turun temurun dalam kehidupan.

Liputan6.com, Jakarta - Setiap orangtua menginginkan kehidupan yang lebih baik untuk anak-anak mereka dan mencoba mengajari apa yang mereka anggap benar.

Sayangnya, orang dewasa terkadang membuat kesalahan dan mendorong sikap yang sama sekali tidak perlu dan bahkan berbahaya pada keturunan mereka.

Pemikiran-pemikiran ini sudah sepatutnya tidak lagi diadaptasi. Sebab, bisa menimbulkan pemahaman yang salah secara turun temurun dalam kehidupan.

Berikut sejumlah pandangan dalam kehidupan yang mesti hentikan, dikutip dari laman Brightside, Selasa (8/12/2020):

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

1. Harus mendengarkan orang dewasa karena mereka lebih pintar

Usia sama sekali bukan sinonim untuk kecerdasan tinggi, jadi mendengarkan nasihat dari kolega atau kerabat yang lebih tua tidak selalu bermanfaat.

Tentu, ini harus dilakukan dengan sopan, karena usia yang lebih tua patut dihormati. Tetapi rasa hormat dan kepatuhan adalah hal yang sangat berbeda.

Masalah utamanya adalah bahwa seorang anak yang penurut akan tumbuh menjadi orang dewasa yang patuh. Orang seperti itu adalah pelaksana yang sangat baik, tetapi kecil kemungkinannya mereka dapat membuat keputusan sendiri.

Sangat mungkin bahwa mereka akan dipermainkan dan digunakan, dan mereka tidak akan mampu membela diri mereka sendiri karena mereka terbiasa untuk menaati.

 

3 dari 6 halaman

2. Istri yang baik harus bisa masak

Anda mungkin pernah mendengar cerita tentang pria yang tinggal sendiri dan bahkan tidak bisa memasak telur goreng atau merebus pangsit.

Masalah ini bermula dari masa kanak-kanak. Orang tua mengajari anak-anak mereka bahwa seorang wanita harus memasak dan seorang pria harus dapat melakukan pekerjaan dengan tangannya, seperti memperbaiki dan merakit suatu barang.

Ini adalah waktu yang tepat untuk menganggap anak laki-laki dan perempuan sebagai orang biasa yang membutuhkan keterampilan dasar bertahan hidup.

Setiap orang, apa pun jenis kelaminnya, harus bisa membersihkan tempat tinggal mereka dan tahu cara memasak.

 

4 dari 6 halaman

3. Kebahagiaan harus diperoleh

Kebahagiaan itu sealami rasa sakit, kegembiraan, kesedihan, tawa, dan lainnya, jadi itu tersedia untuk siapa saja. Namun seringkali, orang berpikir bahwa mereka belum bekerja cukup keras dalam hidup mereka, sehingga mereka tidak pantas mendapatkan sesuatu yang baik.

Mereka kemudian tanpa sadar mulai menyabot upaya mereka sendiri untuk menjadi lebih bahagia.

Hal pertama yang harus dilakukan adalah menyingkirkan beberapa mitos, seperti uang membawa kebahagiaan; kebahagiaan semakin rendah seiring bertambahnya usia; beberapa orang lebih bahagia daripada yang lain atau kebahagiaan itu membutuhkan hubungan yang kuat dan sehat dengan orang yang dicintai.

 

5 dari 6 halaman

4. Menghindari konflik dengan cara apapun

Menghindari konflik bukanlah cara terbaik untuk menyelesaikan masalah. Setiap anak harus tahu apa yang harus dilakukan jika mereka terjebak dalam perselisihan dengan seseorang, terutama jika itu terjadi dengan teman sebayanya.

Pengetahuan ini akan berdampak besar pada kehidupan dewasa mereka karena kita menghadapi situasi kontroversial hampir setiap hari.

Tentu saja, kami sama sekali tidak menyarankan untuk mengajari anak-anak cara bertarung. Cara terbaik untuk menyelesaikan masalah adalah mencapai kompromi dengan lawan.

 

6 dari 6 halaman

5. Memiliki barang mahal berarti sukses

Sejak kecil, kita diajari bahwa barang mewah adalah penanda kesuksesan.Seperti apartemen besar, kolam renang pribadi, perangkat keren, mobil, dan sebagainya.

Walaupun orang-orang disekitarnya masih otomatis beranggapan bahwa orang yang memiliki barang mewah telah sukses dalam hidup, namun setiap orang harus memiliki pemahaman sendiri tentang sukses.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.