Sukses

Ditikam hingga Dikecam, Ini 3 Kejadian Buruk Akibat Masak Mi Instan

Meskipun enak, nyatanya mi instan pernah menjadi penyebab kejadian fatal. Mulai dari aksi pengecaman hingga penikaman.

Liputan6.com, Jakarta - Mi instan itu enak. Penolong praktis saat lapar. Tinggal seduh 3 sampai 5 menit sudah jadi. Baunya begitu kuat. Sampai-sampai bisa mengganggu perut orang lain. Dari biasa aja menjadi benar-benar lapar.

Meskipun enak, nyatanya mi instan pernah menjadi penyebab kejadian fatal. Mulai dari aksi pengecaman hingga penikaman.

Mungkin bau dan rasanya memang sepele. Tapi keberadaan mi instan pernah menyebabkan sejumlah hal buruk itu terjadi.

Seperti dikutip dari berbagai sumber, Senin (7/12/2020) berikut 3 insiden fatal yang disebabkan oleh mi instan:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

1. Masak Mi Instan di Bandara

Bagi sebagian orang, menunggu adalah sesuatu hal yang sangat membosankan. Banyak waktu terbuang yang tak dapat diisi dengan kegiatan apapun. Terlebih ketika sedang menunggu jadwal penerbangan yang mengalami penundaan keberangkatan.

Sama halnya dengan beberapa turis asal China yang menunggu jadwal penerbangannya. Namun, caranya tak biasa, yakni dengan memasak.

Dikutip dari laman Shanghaiist.com, sekelompok wisatawan asal Negeri Tirai Bambu ini kedapatan tengah memasak mi instan di ruang tunggu Bandara Internasional Hong Kong. Dalam rekaman video yang beredar, sekelompok wanita terlihat berkumpul di sekitar alat masak elektronik yang mereka bawa.

Menurut penumpang lain yang merekam kejadian tersebut mengatakan, para wanita tersebut terlihat bersenang-senang selama 40 menit menyantap masakannya. Para penumpang menilai, sekelompok wanita asal China tersebut menyalahgunakan tempat menunggu keberangkatan sebagai urusan pribadi yang melanggar peraturan bandara.

Meskipun begitu, kelompok tersebut mengklaim hal yang mereka lakukan tak sama sekali mengganggu orang lain.

 

3 dari 4 halaman

2. Pria Thailand Tewas Ditikam Tetangga

Ada kekisruhan yang terjadi akibat aroma mi instan yang menyerbak, bahkan berakibat fatal hingga menewaskan nyawa orang lain.

Seorang pria Thailand tewas dan tiga lainnya mengalami luka-luka pada Jumat 8 September 2017. Semua gara-gara bau mi instan rebus.

Menurut keterangan dari kepolisian setempat, Somchai Klinhom ditikam hingga tewas. Kejadian itu terjadi di rumah pribadinya yang terletak di perumahan Maneemart distrik Khan Nayao Bangkok.

Sementara itu, sang tetangga -- dua pria dan seorang wanita -- mengalami luka-luka dan dilarikan ke rumah sakit.

Kejadian bermula ketika adik laki-laki Somchai memasak mi instan kesukaannya. Sementara itu, tetangganya merasa keberatan karena tak menyukai bau tersebut. Kehidupan bertetangga kedua belah pihak ini memang tak harmonis.

Hingga akhirnya, perkelahian terjadi karena sang tetangga mencerca Somchai dengan kata-kata yang menyinggung perasaan setelah mereka mengatakan tak suka dengan bau mi instan yang dimasak oleh adik Somchai.

 

4 dari 4 halaman

3. Masak Mi Instan di Tembok Besar China

Tembok Besar China adalah situs warisan dunia yang dijaga kelestariannya. Bangunan peninggalan sejarah tersebut memiliki panjang hingga 21 kilometer.

Namun, kemegahan situs tersebut sedikit tercoreng dengan aktivitas manusia yang dianggap sebagai perusak.

Dilansir dari laman Shanghaiist.com, pada Desember 2017, pengguna media sosial Weibo dikejutkan dengan gambar sekelompok pria yang tengah memasak di Tembok Besar China.

Insiden ini terjadi setelah seorang saksi mata melihat ada asap datang dari bawah tembok. Untuk itu, saksi mata langsung melaporkan kejadian tersebut ke petugas. Saat petugas tempat wisata mendekati sumber asap tersebut, mereka melihat ada sejumlah pria tengah asik makan mi instan.

Saat digerebek, para pelaku langsung kabur meninggalkan mangkuk dan alat-alat masaknya. Di Weibo sendiri, terlihat jelas ada bungkus mi instan dan bagian dinding yang menghitam akibat asap hasil pembakaran kayu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini