Sukses

Hindari Risiko COVID-19, Joe Biden Ungkap Rencana Perkecil Skala Pelantikan

Joe Biden ungkap berencana memperkecil skala acara pelantikannya guna mencegah risiko penyebaran COVID-19.

Liputan6.com, Jakarta- Berbeda dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Joe Biden mengatakan bahwa ia merencanakan acara pelantikan dengan skala yang lebih kecil, untuk mencegah risiko penyebaran Virus Corona COVID-19.

Diketahui bahwa Trump, memulai masa pemerintahannya dengan perdebatan tentang jumlah massa yang datang saat pelantikannya. 

Dikutip dari VOA Indonesia, Senin (7/12/2020) Biden mengungkapkan bahwa dirinya berharap saat dilantik pada 20 Januari 2021 mendatang di platform yang sedang dibangun di tangga gedung Kongres AS.

Namun, mantan Wakil Presiden AS dari Partai Demokrat tersebut ingin menghindari kerumunan massa yang berjumlah besar di Monumen Nasional dan di sepanjang Pennsylvania Avenue untuk melihat upacara dan parade.

Di kediamannya di Wilmington, Delaware, Biden, yang sedang mempersiapkan pemerintahan barunya menyampaikan "Dugaan saya, mungkin tidak akan ada parade pelantikan secara besar-besaran di Pennsylvania Avenue. Namun, saya kira akan ada banyak aktivitas virtual di seluruh negara bagian di Amerika, yang melibatkan lebih banyak orang dibanding sebelumnya".

Pada Januari 2017, Pemerintah Trump dimulai dengan kehadiran juru bicara Gedung Putih – pada saat itu – Sean Spicer.

Spicer diketahui mengecam keras sejumlah media terkait publikasi foto-foto yang menunjukkan kerumunan massa yang tampak lebih kecil dibanding saat pelantikan bersejarah Presiden Barack Obama pada tahun 2009, yang menandai sejarah terpilihnya presiden kulit hitam pertama AS.

Saksikan Video Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Donald Trump Belum Konfirmasi Kehadiran untuk Pelantikan Joe Biden

Biden mengatakan bahwa stafnya kini sedang bekerja dengan tim yang sama yang mengurus Konvensi Nasional Partai Demokrat yang juga dilangsungkan secara virtual. 

Upaya itu dilakukan guna merencanakan upaya pengambilan sumpah dengan tetap mencegah risiko penyebaran Virus Corona COVID-19 yang telah kembali menunjukkan kelonjakan kasus di AS.

Ia mengatakan, "Orang-orang ingin merayakan hal ini". 

"Orang-orang ingin mengatakan kita telah menyerahkan tongkat estafet. Kita bergerak maju. Demokrasi berfungsi," lanjutnya. 

Pada umumnya, upacara pelantikan diawali dengan kedatangan presiden yang akan selesai masa jabatannya dengan presiden terpilih yang baru.

Mereka pun datang dengan mengendarai mobil bersama-sama dari Gedung Putih ke Capitol, atau gedung Kongres.

Nantinya, setelah dilantik, Biden akan kembali mengendarai mobil menuju Pennsylvania Avenue untuk menunjukkan bahwa ia siap memulai tugasnya sebagai presiden. 

Sementara itu, presiden sebelumnya, akan meninggalkan area tersebut, yang pada biasanya akan menumpangi helikopter.

Diketahui bahwa Trump, yang telah menolak mengakui kekalahannya dalam pemilu presiden, belum mengatakan lebih lanjut apakah ia akan menghadiri upacara pelantikan itu.

Namun, di sisi lain, sebuah sumber yang memahami pembicaraan internal di Gedung Putih, menyebutkan bahwa Trump sedang mempertimbangkan untuk meluncurkan kampanye untuk mencalonkan diri kembali pada 2024, pada hari yang sama dengan hari pelantikan tersebut.

3 dari 3 halaman

Infografis Jangan Anggap Remeh Cara Pakai Masker

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.