Sukses

Bendung Infeksi COVID-19, Pemerintah Italia Batasi Perjalanan Antar Wilayah Jelang Natal

Pemerintah Italia membatasi perjalanan antar wilayah demi mencegah penyebaran Virus Corona COVID-19, mengingat hari libur Natal sebentar lagi.

Liputan6.com, Roma - Italia melarang orang melakukan perjalanan antar wilayah dari 21 Desember 2020 hingga 6 Januari 2021, sebagai bagian dari pembatasan ketat guna membendung penyebaran Virus Corona COVID-19 selama liburan Natal.

Menurut laporan BBC, Jumat (4/12/2020), aturan jam malam dari pukul 22.00 hingga 05.00 juga akan diberlakukan.

Restoran dapat buka di beberapa wilayah hingga pukul 18:00, tetapi hanya layanan bawa pulang yang diperbolehkan di sejumlah bagian di negara tersebut. 

Aturan ini terjadi ketika Italia mengumumkan jumlah kematian akibat COVID-19 harian tertinggi sejak pandemi COVID-19 bermula, dengan 993 kematian.

"Kami tidak bisa lengah," kata Perdana Menteri Giuseppe Conte dalam konferensi pers.

"Kita harus menghilangkan risiko gelombang ketiga Virus Corona yang bisa tiba pada Januari - dan tidak kalah serius dari gelombang pertama dan kedua," tambahnya.

Kendati demikian, akan ada pengecualian untuk perjalanan pekerjaan, alasan medis atau keadaan darurat.

Selain larangan perjalanan regional, orang tidak akan diizinkan meninggalkan kota asal mereka pada Hari Natal, Boxing Day (libur setelah hari Natal) dan Hari Tahun Baru.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Dikritik Pemerintah Daerah

Pembatasan baru tersebut telah dikritik dalam pernyataan bersama oleh pemerintah daerah, yang mengatakan bahwa pengambilan keputusan atas aturan tersebut tidak berkonsultasi dengan pemerintah pusat.

“Kurangnya diskusi membuat tidak mungkin untuk menyeimbangkan pembatasan dengan kebutuhan keluarga,” kata pernyataan itu.

Attilio Fontana, gubernur wilayah Lombardy utara, yang telah melaporkan kasus terbanyak dan kematian, menyebut aturan baru itu "gila".

Lebih dari 58.000 orang telah kehilangan nyawa karena COVID-19 di Italia. Sebelum hari Kamis 3 Desember kemarin, rekor kematian harian negara itu sebelumnya adalah 969 pada 27 Maret. 

3 dari 3 halaman

Infografis Dilema Libur Panjang Akhir Tahun 2020

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.