Sukses

Eks Presiden Prancis Giscard d'Estaing Meninggal Dunia Setelah Tertular COVID-19

Mantan Presiden Prancis Giscard d'Estaing meninggal dunia pada usia 94 tahun. Ia dikabarkan terinfeksi COVID-19.

Liputan6.com, Paris - Mantan presiden Prancis Valery Giscard d'Estaing meninggal dunia. Seorang tokoh kunci integrasi Eropa pada awal 1970an mengembuskan napas terakhirnya dalam usia 94 tahun.

Kabar kematian Valery Giscard d'Estaing disampaikan oleh Istana Elysee, Rabu 2 Desember 2020 waktu setempat.

Valery Giscard d'Estaing yang merupakan presiden Prancis dari tahun 1974 hingga 1981 meninggal di rumah keluarganya di wilayah Loir-et-Cher, di Prancis tengah, setelah tertular COVID-19. Demikian menurut Kantor Giscard d'Estaing, seperti dikutip dari Associated Press (AP), Kamis (3/12/2020).

"Sesuai dengan keinginannya, pemakamannya akan berlangsung dalam privasi yang ketat," kata kantornya.

Giscard d'Estaing dirawat di rumah sakit bulan lalu karena masalah jantung, tetapi tetap bersemangat hingga usia lanjut.

Menurut laporan VOA Indonesia, yang dikutip dari Radio Europe 1, Giscard yang menjadi pemimpin Prancis dari 1974-1981, baru-baru ini dirawat di rumah sakit di Tours, di bagian barat Prancis. Ia menjalani perawatan pada unit kardiologi.

Radio Europe 1 adalah media pertama yang melaporkan kematian mantan presiden Prancis Giscard.

Laporan AP menyebut, mantan Presiden Prancis Francois Hollande memberikan penghormatan kepada "seorang pejabat negara yang telah memilih untuk terbuka kepada dunia dan berpikir bahwa Eropa adalah syarat bagi Prancis untuk menjadi lebih besar."

Sementara pendahulu Hollande, Nicolas Sarkozy, mengungkapkan "kesedihan yang dalam". Giscard d'Estaing "membuat Prancis bangga," katanya.

 

Saksikan Juga Video Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pendorong Modernisasi Masyarakat Prancis

Giscard dikenal karena semasa kepresidenannya telah mendorong modernisasi masyarakat Prancis, termasuk dengan memperbolehkan perceraian atas persetujuan bersama dan melegalisasi aborsi. Ia juga salah satu arsitek integrasi Eropa.

Terpilih sebagai presiden ketika berusia 48 tahun, Giscard menjabat setelah Prancis bertahun-tahun di bawah sistem pemerintahan Gaullist yang dikenal konservatif, nasionalis, dan sentralistik. Giscard kemudian berupaya meliberalisasi perekonomian Prancis dan kehidupan sosialnya.

Ia kalah dalam pemilihan presiden untuk masa jabatan kedua, yang ketika itu dimenangkan tokoh sosialis, Francois Mitterand.

Di Eropa, Giscard mempererat hubungan dengan mantan kanselir Jerman Barat Helmut Schmidt, dan bersama-sama mereka menjabarkan landasan mata uang tunggal euro dan membentuk sistem moneter Eropa.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.