Sukses

5 Alasan untuk Tetap Memberi Rasa Cinta pada Musuh Anda

Meski terdengar tak masuk akal, ternyata rasa cinta bisa menolong Anda untuk menghadapi musuh atau orang yang membenci Anda.

Liputan6.com, Jakarta - Banyak dari kita yang hidup bersama musuh, atau sosok yang selalu membenci Anda. Menyebabkan amarah, pertikaian, pikiran negatif hingga penyakit hati.

Itu semua wajar. Sebagai manusia biasa tentu sempat berpikir bahwa hal negatif juga harus dibalas dengan yang negatif.

Namun, tahukah Anda bahwa ada satu cara yang bisa Anda lakukan agar 'menang dalam kompetisi ini'?

Jawabannya adalah menaruh rasa cinta padanya. Sebarkan rasa itu ke dalam diri atau untuk merespon seluruh perkataan dan perbuatannya. Maka hal itu akan menyelamatkan Anda.

Seperti dikutip dari laman Lifehack, Rabu (2/12/2020) berikut 5 alasan untuk menyebarkan rasa cinta pada musuh Anda:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

1. Manajemen amarah

Sejujurnya, musuh Anda adalah orang terbaik untuk membantu Anda memahami manajemen rasa amarah. Mungkin benar, hadirnya seseorang yang menyulut amarah bisa mengeluarkan sisi terburuk dalam diri Anda.

Namun, Anda harus berpikir positif. Ada manfaat di balik itu semua. Kondisi ini dapat membantu Anda dalam upaya untuk mengatur kemarahan itu.

Manajemen amarah lebih efektif jika dalam praktiknya. Musuh itu seperti terapis yang Anda butuhkan, tetapi sebenarnya tidak Anda inginkan.

3 dari 6 halaman

2. Kesempatan untuk persaingan yang sehat

Anda mungkin tidak mengetahuinya, tetapi musuh Anda menjadi saingan yang hebat karena mereka membantu memanfaatkan pesaing di dalam diri Anda (terkadang, Anda bahkan mungkin tidak tahu atau terbiasa dengan sisi kompetitif ini sampai Anda menemukan musuh).

Anda mendapatkan motivasi yang tepat untuk bersaing dan ini bisa sangat memacu Anda menuju kemenangan.

Namun, saat melakukannya, Anda juga perlu mengingat untuk tidak menjadi versi diri yang lebih buruk saat berkompetisi. Bekerja melawan musuh itu rumit, dan Anda perlu memastikan bahwa tidak membahayakan diri sendiri atau moral Anda dalam prosesnya. Persaingan sehat adalah semua yang Anda butuhkan untuk keluar hal buruk.

 

4 dari 6 halaman

3. Komentar negatif dapat diubah jadi terobosan

Memang benar bahwa musuh Anda tidak pernah memiliki banyak hal baik untuk dikatakan tentang Anda. Selama mereka berbicara tentang kebencian, mungkin Anda bisa mengolah sejumlah pernyataannya, mana tahu ada perkataan yang benar.

Intinya, setiap kali Anda mendengar sesuatu yang kejam atau jahat dari musuh, Anda mungkin ingin mundur selangkah dan mengevaluasi diri sendiri.

Ada kemungkinan bahwa apa yang dikatakan musuh ini benar dan menghadapi fakta itu adalah langkah besar dalam membantu Anda menjadi orang yang lebih baik secara keseluruhan. Ini adalah bukti lain, bahwa musuh dapat menjadi terapis dengan caranya sendiri.

 

5 dari 6 halaman

4. Menjadi sekutu yang kuat

Mencintai musuh Anda juga bisa berarti berusaha untuk berinteraksi dan berdamai dengan mereka. Pada akhirnya, jika Anda mampu membangun beberapa kesamaan dan memperbaiki keadaan, Anda akan berhasil mendapatkan teman lain. Dan siapa yang tidak butuh teman?

Ini juga dapat membantu Anda dalam bekerja dengan orang lain dalam jangka panjang. Anda bisa mengasah keterampilan antar-pribadi Anda, dan itu bisa menjadi nilai tambah yang besar.

 

6 dari 6 halaman

5. Anda juga belajar menghargai cinta

Pengingat terus-menerus akan fakta bahwa ada musuh juga akan membantu Anda untuk tidak meremehkan orang-orang yang mencintai Anda. Cinta dan benci adalah dua emosi yang berlawanan dan mungkin saja salah satunya menutupi emosi yang lain untuk sesaat.

Namun, meski Anda akan selalu memiliki musuh, akan selalu ada orang yang mencintai Anda. Orang-orang ini perlu dihargai atas apa yang mereka lakukan untuk Anda. Jangan biarkan kebencian yang diproyeksikan kepada Anda dari musuh bisa mempengaruhi pandangan Anda terhadap orang yang selama ini sudah baik.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.