Sukses

Presiden Brasil Jair Bolsonaro Tegaskan Tak Mau Terima Vaksin Virus Corona COVID-19

Presiden Brasil Jair Bolsonaro menyatakan bahwa dirinya tak mau diberi vaksin Corona COVID-19.

Liputan6.com, Brasilia- Presiden Brasil Jair Bolsonaro menyatakan dirinya tidak akan menerima vaksin Virus Corona COVID-19. Pernyataan tersebut menandai penegasan terbaru dari serangkaian pernyataan sebelumnya yang ia sampaikan tentang keraguan terhadap program vaksin COVID-19. 

"Saya telah memberi tahu kalian, saya tidak akan menerimanya (vaksin COVID-19). Itu hak saya," ujar Bolsonaro, seperti dikutip dari Channel News Asia, Jumat (27/11/2020). 

Dalam pernyataan yang disiarkan langsung melalui berbagai platform media sosial, Bolsonaro menambahkan, Kongres Brasil kemungkinan tidak akan mewajibkan warga untuk divaksinasi COVID-19.

Brasil memiliki jumlah kematian akibat Virus Corona tertinggi kedua di dunia. Namun Bolsonaro selama berbulan-bulan mengesampingkan keseriusan pandemi meskipun telah terinfeksi COVID-19 pada Juli 2020. 

Selain itu, Bolsonaro juga menyatakan keraguannya atas keefektifan pemakaian masker dalam pidatonya tersebut, menyiratkan hanya sedikit bukti yang menunjukkan efektifitas masker dalam membendung penularan Virus Corona COVID-19.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

6,1 Juta Kasus Virus Corona COVID-19 di Brasil

Bolsonaro telah berulang kali mengatakan bahwa warga Brasil tidak akan diwajibkan untuk divaksinasi ketika vaksin COVID-19 tersedia secara luas.

Pada Oktober 2020, Bolsonaro melontarkan gurauan di Twitter bahwa vaksin hanya akan diperlukan untuk anjingnya.

Pada Jumat 27 November per pukul 10.10 WIB, Brasil tercatat memiliki 6.166.606 kasus Virus Corona COVID-19 dan 5.534.010 pasien yang sembuh, menurut data dari Johns Hopkins University.

Sementara itu, 170.769 orang telah meninggal dunia akibat COVID-19 di negara tersebut. 

3 dari 3 halaman

Infografis Meredam Kepanikan Wabah Virus Corona

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.