Sukses

Kegiatan Menteri KKP Edhy Prabowo di Hawaii Sebelum Ditangkap KPK

Menteri KPK Edhy Prabowo ditangkap KPK. Ia baru saja mengunjungi Hawaii. Apa saja aktivitasnya?

Liputan6.com, Jakarta - Menteri KKP Edhy Prabowo ditangkap KPK. Ia dijemput lembaga anti-korupsi itu saat baru tiba di Bandara Soekarno-Hatta. 

Edhy diamankan sekitar pukul 01.23 WIB, Rabu (25/11/2020) dini hari ketika baru pulang dari luar negeri. Penangkapan terkait kasus ekspor benih lobster.

Menteri pengganti Susi Pudjiastuti itu baru saja berkunjung ke Amerika Serikat. Ia sempat mengunjungi Hawaii untuk memantau budidaya udang. 

Edhy Prabowo juga menandatangani kesepakatan dengan Oceanic Institute of Hawaii Pacific University. 

"Kerjasama ini mencakup transfer teknologi dan pengetahuan terkait produksi induk udang unggul melalui pembangunan Broodstock Center Udang di Indonesia," ujar Edhy Prabowo melalui Instagram.

 
 
 
View this post on Instagram

A post shared by Edhy Prabowo (@edhy.prabowo)

"Bila kita mampu menghasilkan indukan udang vaname sendiri, target produksi udang nasional 1,5 juta ton per tahun pada 2024 Insya Allah terpenuhi. Tentunya dibarengi dengan langkah strategis lain seperti penyederhanaan izin operasional budidaya, kemudahan pinjaman modal, hingga perbaikan sarana dan prasana tambak yang saat ini sudah berjalan, lanjut Edhy Prabowo. 

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Sempat ke Los Angeles

Sebelum ke Hawaii, Menteri Edhy terlebih dahulu mengunjungi Los Angeles. Ia mengisi acara di KJRI Los Angeles. 

"Di sela kunjungan, saya juga menyempatkan mengisi webinar Jakarta Food Security Summit-5 di KJRI Los Angeles. Saya yakin, sektor kelautan dan perikanan punya potensi besar dan mampu menjadi penggerak roda perekonomian nasional," ujar Edhy.

Sebelum menutup kunjungan di Amerika Serikat, ia menyempatkan bertemu para ABK yang bekerja di Negeri Paman Sam. Edhy mendengarkan cerita mereka mengenai bekerja di AS serta memberikan semangat ke para ABK.

"Meski mencari nafkah di Negeri Paman Sam, para ABK ini tetaplah nelayan Indonesia. Sehingga kami di KKP akan selalu berkomunikasi dengan pihak KJRI untuk mengetahui kabar teman-teman di sini," ujarnya.

"Tetap semangat, saya yakin pengalaman kerja teman-teman akan bermanfaat untuk kemajuan sektor kelautan dan perikanan Indonesia," tutupnya.

3 dari 4 halaman

Ditangkap Ramai-ramai

Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nurul Ghufron membenarkan penangkapan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo.

Bersama Edhy Prabowo, tim penindakan KPK juga mengamankan keluarganya beserta pegawai KKP.

"Ada beberapa dari KKP dan keluarga yang bersangkutan," ujar Ghufron kepada Liputan6.com, Rabu (25/11/2020).

Ghufron mengatakan, penangkapan Edhy berkaitan dengan kasus dugaan korupsi ekspor benih lobster atau benur.

 

4 dari 4 halaman

Respons KKP

Menanggapi kasus ini, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) belum bisa memberikan konfirmasi detil terkait peristiwa tersebut. Namun, Inspektur Jenderal Kementerian Kelautan dan Perikanan Muhammad Yusuf membenarkan bahwa Menteri Edhy Prabowo baru saja pulang dari kunjungannya ke Amerika Serikat (AS). 

"Saya baru baca di medsos, belum ada konfirmasi. Soalnya saya kan tidak masuk rombongan yang berangkat ke Amerika," kata Yusuf kepada Liputan6.com, Rabu 25 November 2020.

Yusuf mengkonfirmasi Menteri Edhy baru saja pulang dari kunjungan risetnya ke Hawaii, Amerika Serikat sejak beberapa hari lalu.

Namun, ia belum bisa mengabarkan ada berapa jumlah awak KKP yang ikut digiring oleh KPK bersama Menteri Edhy Prabowo.    

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.