Sukses

Presiden Terpilih AS Joe Biden Segera Umumkan Nama Calon Menteri Keuangan

Presiden terpilih AS Joe Biden mengatakan bahwa ia telah memilih seorang kandidat menteri keuangan, simak selengkapnya.

Liputan6.com, Washington D.C- Presiden terpilih Amerika Serikat Joe Biden mengaku telah memilih seorang kandidat menteri keuangan yang akan diterima seluruh amggota Partai Demokrat.

Laporan AFP menyebutkan, bahwa Joe Biden akan mengumumkan nama kandidat tersebut dengan segera.

"Kami telah membuat keputusan dan Anda akan mendengar sebelum atau sesudah Thanksgiving," ungkap Biden kepada wartawan, mengacu pada waktu nama kandidat menteri keuangan tersebut diumumkan, seperti dikutip dari AFP, Jumat (20/11/2020). 

Sementara itu, orang-orang yang dekat dengan Biden telah menunjuk Gubernur Federal Reserve, Lael Brainard sebagai yang paling kompeten di antara orang-orang yang sedang dipertimbangkan presiden terpilih.

Sebagai satu-satunya Demokrat yang tersisa di Dewan Gubernur Fed, ia diketahui kerap mempertaruhkan posisi minoritas yang menarik perhatian, seperti gerakan berlawanan yang memudahkan aturan yang mengatur sejumlah bank besar.

Selain itu, anggota parlemen kulit hitam juga telah mengisyaratkan bahwa pihaknya menginginkan orang dengan kulit berwarna yang memimpin Departemen Keuangan, seperti investor Mellody Hobson. 

Hobson, diketahui merupakan salah satu perempuan keturunan kulit hitam paling kuat di Wall Street.

 

Saksikan Video Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pertimbangan Kandidat Lainnya untuk Departemen Keuangan AS

Tak hanya itu, Mantan Ketua Federal Janet Yellen, Mantan Wakil Menteri Keuangan Sarah Bloom Raskin dan Kepala Eksekutif Bank TIAA Roger Ferguson juga dikatakan sedang dipertimbangkan.

Diketahui bahwa kandidat Biden akan menggantikan Steven Mnuchin, yang memimpin tanggapan Gedung Putih atas dampak ekonomi yang disebabkan oleh pandemi Virus Corona COVID-19.

Mnuchin bekerja dengan anggota parlemen di Kongres dan ditugaskan untuk mengesahkan Undang-undang CARES senilai $ 2,2 triliun pada awal 2020, yang membantu ekonomi pulih dari pemutusan hubungan kerja massal dan kontraksi tajam dalam pertumbuhan akibat COVID-19.

Namun ketentuan utama dari tindakan itu - seperti program pinjaman dan hibah untuk usaha kecil serta pembayaran pengangguran yang diperluas - telah berakhir selama musim panas lalu, menurut AFP. 

Hal itu menyebabkan meningkatnya kekhawatiran bahwa AS akan mengalami perlambatan baru dalam pertumbuhan karena kasus COVID-19 yang kian melonjak secara nasional. 

Selain itu, negosiasi antara Demokrat dan Republik di Kongres AS dengan Mnuchin tentang pengesahan langkah stimulus lain juga telah menemui jalan buntu selama berbulan-bulan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.