Sukses

Bukan Lagi Melbourne dan Sydney, Adelaide Kini Jadi Hotspot COVID-19 di Australia

Kota Adelaide kini menjadi pusat virus corona COVID-19 baru di Australia.

Jakarta - Sejumlah negara bagian di Australia telah mengeluarkan aturan karantina dan imbauan untuk melakukan isolasi sendiri bagi warganya yang baru pulang dari Australia Selatan. Seruan ini dikeluarkan setelah adanya wabah virus corona di kawasan utara kota Adelaide.

Ada 17 kasus virus corona di Adelaide yang memiliki kaitan dengan kawasan tersebut dan menyebabkan supermarket, dua sekolah, dan restoran cepat saji terpaksa ditutup, seperti mengutip ABC Australia, Senin (16/11/2020). 

Sementara itu, otoritas kesehatan di Australia Selatan sedang berusaha melakukan tracing atau pelacakan dan menghentikan wabah yang terjadi.

Negara bagian dengan ibukota Brisbane ini akan menyatakan Adelaide sebagai 'hotspot' COVID-19 mulai Senin malam pukul 23.59.

Mereka yang tiba di Queensland setelah tengah malam akan pergi ke hotel untuk karantina.

Sementara mereka yang sudah ada di Adelaide sejak Senin pekan lalu, atau sampai di Queensland sebelum tengah malam, akan diminta untuk melakukan isolasi mandiri. Para pendatang juga akan diminta untuk melakukan tes COVID-19, meski mereka tidak menunjukkan adanya gejala.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Tanggapan Negara Bagian Lain

Negara bagian Victoria telah mendeklarasikan Adelaide sebagai 'hotspot' virus corona.

Premier Daniel Andrews mengatakan mereka yang tiba di bandara Melbourne dari Australia Selatan akan melewati proses wawancara dengan kemungkinan diminta untuk melakukan tes rapid.

Victoria yang sebelumnya menjadi kawasan 'hotspot' virus corona di Australia sudah menyatakan akan siap membantu Australia Selatan.

Melbourne sudah 17 hari berturut-turut tidak mencatat kasus penularan dan kematian baru akibat COVID-19.

Di sisi lain, siapa pun yang berada di Tasmania dan pernah ke Australia Selatan sejak Senin pekan kemarin telah diminta untuk melakukan isolasi mandiri.

Sementara mereka yang baru tiba ke Tasmania dari Australia Selatan hari ini maka wajib melakukan karantina.

Warga Hobart dan kawasan Tasmania lainnya yang memiliki gejala, termasuk gejala ringan COVID-19 telah diminta untuk melakukan tes.

3 dari 4 halaman

Wajib Karantina atau Tes

Pemerintah Kawasan Australia Utara (NT) telah mengumumkan semua kedatangan dari Australia Selatan akan mengikuti karantina yang termonitor.

Menyatakan Australia Selatan sebagai 'hotpsot' akan segera diberlakukan untuk kepentingan aturan perjalanan ke NT.

Warga yang tiba di NT akan memiliki pilihan untuk segera kembali ke Australia Selatan, ketimbang harus menjalani karantina.

Mereka yang datang hari Senin ini atau besok tidak akan diminta untuk bayar AU$2.500, atau sekitar Rp 25 juta untuk menjalani karantina.

Sementara itu, mereka yang tiba di bandara Perth dari Australia Selatan kemarin akan dites COVID-19, baik saat baru tiba atau mereka yang sudah tiba dalam 24 jam terakhir.

Mereka juga telah diminta untuk melakukan karantina selama 14 hari.

Di hari kesebelas saat karantina pun akan dilakukan kembali tes COVID-19.

Termasuk diantaranya adalah penumpang dari penerbangan Qantas dari Adelaide ke Perth yang terbang hari Minggu.

Mereka yang masuk Australia Barat dengan pesawat terbang diberi opsi untuk terbang kembali ke Adelaide, setelah mereka diberitahu saat mendarat pada hari Senin.

Penumpang yang tiba dengan penerbangan pada hari Minggu kemarin diberitahu tentang persyaratan baru dan diberi opsi untuk turun dari pesawat.

4 dari 4 halaman

Infografis Penyebaran Virus Corona COVID-19

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.