Sukses

PM Italia Pastikan Santa Claus Tak Terdampak Lockdown COVID-19 Saat Natal

Menjelang perayaan Natal 2020 pada bulan Desember mendatang, PM Italia Giseppe Conte memastikan Santa Claus tak terdampak kebijakan lockdown terkait COVID-19.

Liputan6.com, Roma- Father Christmas atau Santa Claus di Italia tetap dapat berkeliling di tengah pandemi COVID-19. Hal itu berkat izin khusus.

Dilansir AFP, Jumat (13/11/2020), informasi tersebut disampaikan oleh Perdana Menteri Italia, Giuseppe Conte untuk meredakan kekhawatiran anak-anak bahwa Santa Claus mungkin juga akan terdampak lockdown pada natal 2020.  

"Father Christmas meyakinkan saya bahwa dia sudah memiliki sertifikat perjalanan internasional: dia dapat bepergian ke mana saja dan membagikan hadiah kepada semua anak di dunia," tulis PM Giuseppe Conte di Facebook.

PM Giuseppe Conte menanggapi surat putus asa dari seorang anak berusia lima tahun, Tommaso, yang memohon padanya untuk tidak membatasi "Babbo Natale". 

Babbo Natale, diketahui merupakan sebutan Santa Claus di Italia.

"Dia menegaskan kepada saya bahwa dia selalu menggunakan masker dan menjaga jarak yang tepat untuk melindungi diri dan semua orang yang dia temui," terang Conte.

Kemudian, PM Giuseppe Conte menyarankan kepada anak tersebut agar ia meletakkan sebotol gel pembersih tangan di bawah pohon, bersama dengan susu hangat dan biskuit.

PM Italia tersebut melanjutkan, "Saya memberi tahu kamu bahwa tidak perlu memberi tahu Father Christmas bahwa kamu baik-baik saja dalam suratmu, karena saya sudah memberitahunya". 

Saksikan Video Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Sebelum Natal 2020, Kasus COVID-19 di Italia telah Lampaui 1 Juta

"Saya juga mengetahui bahwa kamu ingin memintanya untuk mengusir Virus Corona. Jangan lupa meminta kado lagi," tutur PM Giuseppe Conte.

Italia, negara Eropa pertama yang terkena Virus Corona COVID-19 pada awal 2020, telah mencatat lonjakan kasus dalam beberapa pekan terakhir dan telah melampaui satu juta infeksi secara total.

Secara nasional dan di tingkat lokal, beberapa jenis pembatasan pun telah diberlakukan yang bergantung pada situasi kesehatan di berbagai daerah.

Di sisi lain, semakin banyak pekerja medis dan politisi yang menyerukan tindakan yang lebih ketat, dan bahkan penutupan negara untuk kedua kalinya. 

Pada 12 November 2020, Menteri Urusan Regional Francesco Boccia mengatakan bahwa Natal hanya akan dirayakan di antara anggota keluarga terdekat saja.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.