Sukses

Pemimpin Jepang dan Korsel Ingin Telepon Presiden Terpilih AS Joe Biden Secepatnya

Pemimpin Jepang dan Korsel ingin menelepon Joe Biden sebelum akhir pekan ini.

Liputan6.com, Washington, D.C. - Pemimpin Jepang dan Korea Selatan sedang berusaha untuk menelepon Joe Biden yang menang di pemilu Amerika Serikat 2020. AS merupakan sekutu penting dua negara Asia Timur tersebut.

Jepang diprediksi akan membahas isu Indo-Pasifik. Korea Selatan diperkirakan membahas proses perdamaian, perubahan iklim, hingga kerja sama ekonomi.

Menurut Kyodo, Rabu (11/11/2020), Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga berusaha menelepon Joe Biden paling cepat Kamis atau Jumat besok.

Isu Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka diprediksi akan dibahas di tengah makin agresifnya maritim China. Selain itu, PM Suga kemungkinan akan meminta dukungan Joe Biden untuk repatriasi warga Jepang yang diculik Korea Utara pada 1970-1980.

Sementara, Yonhap melaporkan pihak Gedung Biru (Cheong Wa Dae) akan mengupayakan menelepon Joe Biden pada Kamis besok.

Jepang dan Korea Selatan sebetulnya telah menyampaikan selamat ke Joe Biden via Twitter. Namun, hingga kini Joe Biden baru menelepon pemimpin Eropa.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Ketua Senat AS Masih Menolak Ucapkan Selamat ke Joe Biden

Donald Trump masih menolak mengaku kalah di pemilu Amerika Serikat. Hingga kini, ia belum memberi ucapan selamat kepada Joe Biden.

Sikap Trump ternyata didukung oleh Ketua Senat AS Mitch McConnell dari Partai Republik. Senator McConnell juga enggan memberi ucapan selamat ke Biden dengan dalih kemenangannya belum resmi. 

"Tentunya, belum ada negara bagian yang mensertifikasi hasil pemilihan mereka," ujar Mitch McConnell seperti dilansir Business Insider, Selasa 10 November 2020.

Ia ogah memberi selamat ke Joe Biden karena menyebut Donald Trump masih berhak memeriksa dugaan kecurangan.

Senator McConnell berkata hitung ulang sudah dilancarkan di setidaknya dua negara bagian. Menurutnya, bakal ada lima negara bagian yang akan ditangani secara hukum.

"Kami memiliki setidaknya satu atau dua negara bagian yang sudah siap untuk recount, dan saya percaya presiden akan melakukan tantangan hukum di setidaknya lima negara bagian," ujarnya.

Dua daerah yang sudah diminta recount adalah Georgia dan Wisconsin yang dimenangkan Joe Biden dengan margin tipis, yakni masing-masing 11.000 dan 20.000 suara.

3 dari 4 halaman

Sindir Demokrat yang Menolak Donald Trump

Presiden Donald Trump dikritik karena belum mau mengaku kalah. Namun, Mitch McConnell menyindir bahwa Partai Demokrat sendiri terus menolak mengakui Donald Trump sebagai presiden selama empat tahun terakhir.

"Mari jangan memberikan kuliah terkait bagaimana presiden harus cepat-cepat dengan gembira menerima hasil awal pemilu dari karakter-karakter yang sama yang baru saja menghabiskan empat tahun menolak menerima validitas pemilu sebelumnya," ujar Mitch McConnell.

Pada September 2019, mantan capres Hillary Clinton masih menyebut Donald Trump sebagai presiden tidak sah. 

Sementara, senator senior dari Partai Demokrat, Chuck Schumer, menyebut bahwa Joe Biden telah menang dengan sah. 

"Pemimpin (Partai) Republik harus dengan jelas mengecam retorika presiden dan bekerja agar memastikan ada transfer kekuasaan yang damai," ucap Senator Schumer.

Sudah ada anggota Partai Republik yang memberi selama ke Biden, namun hanya sedikit. Mayoritas masih bungkam atau mendukung keputusan Donald Trump.

4 dari 4 halaman

Infografis Pemilu AS 2020:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.