Sukses

Butuh Rp 825 M, Trump Cari Sumbangan untuk Bayar Utang Kampanye dan Gugat Hasil Pilpres AS 2020

Presiden Donald Trump diketahui tengah menggalang dana untuk membayar hutang kampanye sekaligus menggugat hasil pilpres AS 2020.

Liputan6.com, Washington DC - Tim kampanye Donald Trump tengah menggalang dana untuk membayar hutang kampanyenya dan menggugat hasil pemilihan presiden AS yang telah menyatakan kemenangan rivalnya, Joe Biden. 

Laman pengumpulan dana Donald  Trump menyatakan bahwa donasi yang diberikan akan digunakan untuk "dana pertahanan pemilu resmi", namun juga akan digunakan untuk melunasi hutang kampanye yang ditulis kecil pada halaman donasi. Demikian seperti mengutip laman Business Insider, Senin (9/11/2020). 

Trump dan sekutunya telah meminta para pendukungnya untuk menyumbang dana hukum presiden untuk menantang hasil pemilihan.

Halaman donasi yang ditautkan ke situs web Trump mendorong sumbangan ke "Dana Pertahanan Pemilu Resmi." 

Halaman itu berbunyi: "Presiden Trump membutuhkan ANDA untuk melangkah dan untuk memastikan kami memiliki sumber daya untuk melindungi integritas Pemilu!"

Namun, dalam cetakan kecil di bawah halaman, dikatakan bahwa 60% dana akan digunakan untuk "penghentian hutang pemilihan umum," dan 40% sisanya akan digunakan untuk rekening operasional Komite Nasional Republik. 

Menurut The Wall Street Journal, sudah menjadi kebiasaan bagi komite partai nasional, seperti RNC, untuk terlibat dalam pertempuran hukum terkait pemilu.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Lunasi Hutang Kampanye

Halaman donasi lainnya, termasuk satu untuk "EMERGENCY Wisconsin Recount Fund," menyebutkan dalam cetakan kecil bahwa 50% dari donasi akan digunakan untuk melunasi hutang kampanye, dengan separuh lainnya akan digunakan untuk akun penghitungan ulang kampanye.

Kendati demikian, masih tidak jelas berapa banyak hutang yang dimiliki kampanye Trump.

Tuntutan hukum dan mosi untuk campur tangan dalam pemrosesan surat suara telah diajukan di sejumlah negara bagian, termasuk Michigan, Pennsylvania, Arizona, Georgia, dan Nevada. 

Sementara itu, presiden telah menegaskan klaim tidak berdasar atas kecurangan pemilih dan mendesak para pendukungnya untuk tidak membiarkan Demokrat "mencuri" pemilu.

Sementara itu, situs web Biden juga mendesak sumbangan untuk gugatan hukum, dengan mengatakan "Presiden mengancam akan pergi ke pengadilan untuk mencegah tabulasi suara yang tepat," dan tautan ke halaman untuk "Dana Pertarungan Biden." Tulisan kecil di halaman ini mengatakan bahwa sumbangan akan disalurkan ke Komite Nasional Demokrat dan akun penghitungan ulang kampanye.

3 dari 3 halaman

Infografis Pemilu AS 2020:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.