Sukses

Toko di New York Antisipasi Rusuh Pilpres AS 2020, Ditutup Papan hingga Dijaga Polisi

Pemilu presiden Amerika Serikat (Pilpres AS) 2020 digelar pada Selasa 3 November waktu setempat.

Liputan6.com, Jakarta Pemilu presiden Amerika Serikat (Pilpres AS) 2020 digelar pada Selasa 3 November waktu setempat. Jelang pemungutan suara, banyak toko di New York City, terutama toko-toko mewah di tengah Manhattan memasang papan pelindung, mengantisipasi kemungkinan terjadinya kerusuhan akibat hasil pemilu.

Para pekerja di sejumlah jaringan retail (chain store) seperti Staples, Ann Taylor, dan Bed Bath & Beyond di Chelsea terlihat memasang papan tripleks menutup jendela kaca demi mencegah kemungkinan dijarah saat Pilpres AS, sementara beberapa tempat usaha di sekitarnya, seperti Argo Tea dan restoran Rosa Mexicana di Broadway, sudah ditutup, seperti dilansir New York Post, Senin (2/10/2020).

Merek-merek ternama termasuk Macy's, Chanel, Dior, dan Fendi juga melakukan hal serupa untuk toko mereka di Herald Square di Midtown Manhattan, menurut laporan World Journal.

"Sangat menyedihkan melihat New York City dalam kondisi seperti ini, dengan semua toko yang bagus-bagus ini dipasangi papan atau bahkan tutup. Menjengkelkan sekali!" ujar salah seorang pembeli di SoHo, Tina Sayah, seperti dikutip abc7NY.

Di SoHo, sebuah kawasan kelas atas di Lower Manhattan, suara deru peralatan listrik menggema di jalanan dan lembar-lembar tripleks tampak menutupi jendela, membuat toko-toko di sana terlihat seperti kios limun, tulis laporan itu lebih lanjut.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Polisi Dikerahkan

Pada Mei dan Juni lalu, ketika aksi unjuk rasa Black Lives Matters bergulir di seluruh kota tersebut, tripleks menjadi pertahanan paling tepat yang dipakai para pemilik untuk melindungi toko mereka dari penjarah dan perusuh, terutama di kawasan perbelanjaan mewah seperti Fifth Avenue.

"Kami akan bersiap menghadapi banyak aksi unjuk rasa, protes berkepanjangan, kemungkinan kelompok-kelompok demonstran yang bertentangan saling bentrok. Masih terlalu dini untuk mengatakan akan seperti apa kejadiannya nanti. Namun, yang akan kami tekankan adalah, Anda semua tahu, aksi protes damai akan selalu dihargai dan difasilitasi," ujar Wali Kota NYC Bill de Blasio, seperti dilansir Xinhua.

"Siapa pun yang terlibat dalam aksi protes, mereka akan dihargai, tetapi jika aksi tersebut berubah menjadi kekerasan, kami akan bertindak untuk segera menghentikannya," tambah sang wali kota.

Departemen Kepolisian New York (New York Police Department/NYPD) telah mengumumkan bahwa mereka akan mengerahkan lebih banyak personel untuk pemilu tahun ini dibandingkan tahun-tahun sebelumnya mengingat karakteristik pemilihan presiden saat ini.

Para personel kepolisian akan diterjunkan untuk memantau 1.201 tempat pemungutan suara di seluruh kota itu pada 3 November, termasuk 708 sekolah negeri dan tempat pemungutan suara baru di Madison Square Garden dan Lincoln Center di Manhattan, juga Barclays Center di Brooklyn, demikian menurut pihak NYPD.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.