Sukses

70 Tahun Hubungan dengan UNESCO, Indonesia Refleksikan Peran dan Kontribusi

Pada 26 Oktober 2020, kegiatan webinar digelar dalam rangka Refleksi 70 Tahun Hubungan Indonesia-UNESCO.

Liputan6.com, Jakarta- Refleksi 70 Tahun Hubungan Indonesia-UNESCO digelar secara virtual. Dirjen Kerja Sama Multilateral Kementerian Luar Negeri RI, Febrian Ruddyard menyampaikan, selama 70 tahun hubungan Indonesia-UNESCO, Indonesia telah banyak mengambil manfaat dari UNESCO. 

Namun demikian, dinamika global saat ini menghadirkan tantangan lebih kompleks dan lintas isu, sehingga UNESCO harus beradaptasi secara inovatif agar manfaat keberadaan UNESCO dapat lebih dirasakan oleh masyarakat Indonesia," ujar Febrian seperti dikutip dari Kemlu.go.id, Rabu (28/10/2020). 

Tiga narasumber kunci hadir dalam kegiatan webinar tersebut, yang merupakan focal point utama penanganan isu dan kerja sama Indonesia dengan UNESCO, dan Direktur Sosial Budaya dan OINB Kementerian Luar Negeri sebagai moderator.

Dalam pernyataannya, Delegasi Tetap RI untuk UNESCO, Duta Besar Arrmanatha Nasir mengatakan bahwa sebagai Anggota Dewan Eksekutif UNESCO, Indonesia memiliki posisi strategis dalam menentukan arah kebijakan UNESCO.

Selain itu, Indonesia juga menekankan pentingnya peran UNESCO dalam memitigasi dampak COVID-19 terhadap sektor pendidikan, ilmu pengetahuan, budaya, serta komunikasi dan informasi, terutama ketika pandemi COVID-19 melanda dunia. 

Saksikan Video Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Posisi Indonesia Diperhitungkan dalam Kancah Internasional

Prof. Arief Rahman, Ketua Harian Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO, menegaskan bahwa Indonesia ditempatkan pada posisi yang diperhitungkan dalam kancah internasional atas pencapaian dan prestasi yang telah diraih negara tersebut dalam seluruh sektor dan program UNESCO. 

Tentunya, capaian ini merupakan hasil dari ikhtiar, dedikasi, dan kerja sama yang melibatkan banyak pihak (kolaborasi multistakeholders).

Sementara itu, Prof. Shahbaz Khan, Selaku UNESCO Director and Representatives for Indonesia, menggarisbawahi keragaman kegiatan UNESCO di Indonesia di bidang pendidikan, kebudayaan, ilmu pengetahuan, informasi dan komunikasi yang memberi manfaat nyata bagi masyarakat Indonesia. 

Selain itu, Prof. Shahbaz Khan juga menegaskan sejarah sepak terjang UNESCO di Indonesia.

Sekitar 900 peserta menghadiri webinar tersebut, yang menaruh perhatian pada sepak terjang dan kontribusi Indonesia pada forum UNESCO, serta peran lembaga tersebut dalam mengatasi isu-isu dan dinamika global, terutama pada empat area yang menjadi mandat UNESCO. 

Ke-empat area yang menjadi mandat tersebut adalah pendidikan, kebudayaan, sains, serta informasi dan komunikasi.

Menurut Kemlu RI webinar itu diadakan sebagai bagian dari upaya mendesiminasikan diplomasi multilateral Indonesia dalam kerangka UNESCO.

70 tahun kenggotaan Indonesia di UNESCO ini juga berperan sebagai momentum untuk merefleksikan kembali sepak terjang Indonesia di UNESCO serta kortibusi dan peran d UNESCO di Tanah Air.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.