Sukses

Studi: Suhu Dingin dan Vitamin A Bisa Bantu Turunkan Berat Badan

Penelitian tersebut, yang diterbitkan dalam jurnal Molecular Metabolism minggu lalu, mengeksplorasi pengaruh suhu dingin dan vitamin A terhadap pengubahan lemak putih.

Liputan6.com, Jakarta - Bagi Anda yang ingin menurunkan berat badan, mungkin mulai bisa memanfaatkan musim dingin. Hal ini disampaikan dalam sebuah studi baru yang menemukan bahwa suhu dingin dan peningkatan vitamin A dapat mendorong pembakaran lemak.

Penelitian tersebut, yang diterbitkan dalam jurnal Molecular Metabolism minggu lalu, mengeksplorasi pengaruh suhu dingin dan vitamin A terhadap pengubahan lemak putih.

Dikutip dari laman FoxNews, Selasa (27/10/2020), ini merupakan tempat penyimpanan kalori berlebih, menjadi lemak coklat, yang "merangsang pembakaran lemak dan pembentukan panas sehingga bisa menurunkan berat badan."

Lebih dari 90 persen dari timbunan lemak tubuh manusia adalah lemak putih, yang disimpan di perut, paha bagian bawah dan atas, tulis studi tersebut.

Suhu dingin yang diterapkan pada tikus terbukti meningkatkan produksi vitamin A, yang mengakibatkan pembakaran lemak lebih tinggi.

Menurut temuan tersebut, suhu dingin meningkatkan kadar vitamin A, yang membantu mengubah lemak putih menjadi coklat, sehingga merangsang pembakaran lemak.

Cadangan vitamin A sebagian besar disimpan di hati. Setelah dingin diterapkan pada tikus dalam penelitian tersebut, peningkatan "kadar vitamin A dan pengangkut darahnya, protein pengikat retinol" menyebabkan tingkat pembakaran lemak yang lebih tinggi karena lemak putih diubah menjadi cokelat saat tubuh berusaha untuk menghangatkan diri.

 

Saksikan Video Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Anjuran Vitamin A

Studi ini menjanjikan dalam menemukan solusi untuk mengatasi penambahan berat badan dan obesitas.

Meskipun peneliti utama studi tersebut, Florian Kiefer dari Medical University of Vienna, memperingatkan agar tidak mengonsumsi suplemen vitamin A dalam jumlah besar dalam upaya menurunkan berat badan.

"Hasil kami menunjukkan bahwa vitamin A memainkan peran penting dalam fungsi jaringan adiposa dan memengaruhi metabolisme energi global. Namun, ini bukan argumen untuk mengonsumsi suplemen vitamin A dalam jumlah besar jika tidak diresepkan, karena sangat penting vitamin A itu diangkut ke sel yang tepat pada waktu yang tepat," jelas peneliti MedUni Vienna.

"Kami telah menemukan mekanisme baru di mana vitamin A mengatur pembakaran lipid dan pembentukan panas dalam kondisi dingin. Ini dapat membantu kami mengembangkan intervensi terapeutik baru yang memanfaatkan mekanisme khusus ini."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.