Sukses

Sebelum PM Bulgaria, Ini 11 Pemimpin Dunia yang Terinfeksi COVID-19

COVID-19 tidak pandang bulu dalam menginfeksi masyarakat dunia, berikut ini adalah 11 pemimpin dunia yang positif terinfeksi virus tersebut.

Liputan6.com, Jakarta - Pandemi COVID-19 yang sedang melanda dunia telah menginfeksi jutaan orang di seluruh belahan Bumi. Tidak hanya menyasar masyarakat biasa, virus ini juga tak pandang bulu menginfeksi kalangan jutawan, pejabat atau bahkan pemimpin sebuah negara.

Mungkin Anda berpikir bahwa pemimpin-pemimpin dunia memiliki standar protokol kesehatan yang tinggi dan potensi yang rendah untuk terinfeksi COVID-19, namun hal tersebut dapat terpatahkan oleh fakta bahwa beberapa di antara mereka positif tertular virus tersebut.

Dikutip dari euronews, Senin (26/10/2020), berikut ini adalah 11 pemimpin negara di dunia yang terpantau telah terinfeksi COVID-19:

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 12 halaman

1. PM Bulgaria, Boyko Borissov

Perdana Menteri Bulgaria Boyko Borisov dinyatakan positif COVID-19. Kabar ini diungkap melalui sebuah pesan Facebook tertanggal 25 Oktober 2020.

"Setelah dua kali tes PCR, hari ini saya positif COVID-19," tulis Borisov seperti dikutip dari RFE/RL, Senin (26/10/2020).

Borisov mengatakan bahwa dirinya telah mengalami sejumlah gangguan kesehatan umum pada tubuhnya. Lalu menjelaskan bahwa dirinya akan mengikuti rekomendasi dokter, untuk tetap di rumah dalam proses penyembuhan infeksi COVID-19.

Selengkapnya di sini

3 dari 12 halaman

2. Presiden Polandia, Andrzej Duda

Presiden Polandia Andrzej Duda, telah mengumumkan bahwa dirinya dinyatakan positif mengidap virus COVID-19. Kabar ini muncul ketika negara itu sedang mengalami lonjakan besar dalam kasus COVID-19 yang dikonfirmasi.

Duda mengatakan pada hari Sabtu (24/10/2020) dalam unggahan yang dipublikasikan di Twitter bahwa dia tidak mengalami gejala COVID-19. Tetapi sayangnya, hasil tes menunjukkan bahwa ia positif.

"Saya ingin meminta maaf kepada semua yang sempat bertemu saya dalam beberapa hari terakhir. Jika saya mengalami gejala, percayalah, semua pertemuan akan dibatalkan," tulisnya di Twitter.

Selengkapnya di sini

4 dari 12 halaman

3. Presiden AS, Donald Trump

Pada 2 Oktober lalu, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan bahwa dirinya positif COVID-19 setelah dites. Tidak hanya Presiden Trump, sang ibu negara AS Melania Trump pun ikut tertular virus corona baru ini.

Donald Trump mengumumkan dirinya positif terkena Covid-19 melalui akun Twitter pribadinya @realDonaldTrump.

"Malam ini, saya dan Ibu Negara AS dites positif Covid-19. Kami berdua akan memulai karantina dan proses pemulihan secepatnya. Kami akan melaluinya bersama," tulis Donald Trump melalui akun Twitternya.

Diketahui bahwa saat ini Trump telah pulih dan sempat mengikuti debat presiden pada Kamis 22 Oktober 2020.

Baca lanjutannya di sini

5 dari 12 halaman

4. Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson

Perdana menteri Inggris, Boris Johnson telah terkena COVID-19 pada awal masa pandemi, ia mengisolasi diri pada akhir Maret.

Setelah sepuluh hari demam, Johnson dirawat di rumah sakit dan akhirnya menerima oksigen dalam perawatan intensif sebelum kemudian dinyatakan pulih.

Dia kemudian berterima kasih kepada perawat yang merawatnya selama dia di rumah sakit.

Johnson dikritik keras selama pandemi karena mengeluarkan batasan kesehatan masyarakat seperti penutupan sekolah lebih lambat dari negara-negara Eropa lainnya. Inggris adalah salah satu negara yang terkena dampak paling parah dengan lebih dari 42.000 kematian.

6 dari 12 halaman

5. Presiden Brasil, Jair Borsonaro

Presiden Brasil Jair Bolsonaro dinyatakan positif COVID-19 pada Juli setelah meremehkan virus selama berbulan-bulan.

Bolsonaro juga mengatakan dia menggunakan hydroxychloroquine, obat yang awalnya digunakan dalam uji coba untuk COVID-19 sebelum dianggap tidak efektif melawan virus. Namun presiden Brasil terus memuji manfaatnya.

Bolsonaro sering tidak memakai masker dan mendorong orang untuk berkumpul dalam kerumunan sebelum didiagnosis. Ia juga sempat menyebut virus itu "flu ringan".

7 dari 12 halaman

6. Presiden Belarusia, Alexander Lukashenko

Presiden Belarusia Alexander Lukashenko mengatakan pada bulan Juli lalu bahwa dirinya telah terinfeksi COVID-19 saat menjelang pemilihan presiden yang diklaim para kritikus telah dicurangi untuk menguntungkan dirinya.

Belarusia adalah salah satu dari sedikit negara di Eropa yang tidak melakukan tindakan lockdown. Lukashenko mengatakan bahwa tindakan yang diambil negara lain terlalu ekstrem.

8 dari 12 halaman

7. Perdana Menteri Armenia, Nikol Pashinyan

Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan mengumumkan pada 1 Juni bahwa dirinya telah terjangkit COVID-19.

"Tes virus COVID-19 saya positif kemarin. Semua anggota keluarga saya juga positif," kata Pachinian dalam video yang diunggah di halaman Facebook-nya.

Nikol memiliki seorang istri dan empat anak dan mengatakan pada saat itu bahwa ia tidak memiliki "gejala yang nyata" terkait dengan virus tersebut. Semenjak terinfeksi, dia mengatakan bahwa akan terus bekerja dari rumah "selama mungkin".

9 dari 12 halaman

8. Presiden Honduras, Juan Orlando Hernandez

Presiden Honduras mengumumkan pada bulan Juni bahwa ia dinyatakan positif COVID-19 bersama istri dan dua pembantunya.

Saat itu, Hernandez mengatakan dia sedang menjalani perawatan eksperimental. Namun, ia akhirnya dirawat di rumah sakit dan kemudian dinyatakan pulih.

10 dari 12 halaman

9. Pangeran Albert II dari Monako

Pangeran Albert II dari Monako dinyatakan positif COVID-19 pada pertengahan Maret. Pria berusia 62 tahun itu adalah pemimpin pertama di dunia yang mengklaim terinfeksi COVID-19.

Diagnosisnya muncul tiga hari setelah Serge Telle, perdana menteri negara kota itu, juga dinyatakan positif terkena virus.

11 dari 12 halaman

10. Presiden Guatemala, Alejandro Giammattei

Presiden Guatemala Alejandro Giammattei dinyatakan positif COVID-19 pada bulan September.

“Gejala saya sangat ringan. Sampai saat ini badan saya hanya pegal, kemarin lebih sakit dari hari ini, seperti flu parah,” imbuhnya saat berpidato di televisi.

“Saya tidak demam, saya hanya sedikit batuk,” tambahnya.

Guatemala telah mencatat lebih dari 92.000 kasus dan lebih dari 3.000 kematian akibat virus tersebut.

12 dari 12 halaman

11. Presiden Republik Dominika, Luis Abinader

Presiden Republik Dominika Luis Abinader pernah terjangkit dan pulih dari COVID-19 selama kampanyenya. Dia menghabiskan berminggu-minggu dalam isolasi sebelum pemilihan presiden pada bulan Juli di negara itu.

Republik Dominika telah mencatat lebih dari 100.000 kasus dan lebih dari 2.000 kematian akibat virus tersebut.

 

Reporter: Ruben Irwandi

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.