Sukses

Penerapan Status Darurat COVID-19 Ditolak Raja Malaysia, PM Muhyiddin Bakal Diskusi Bareng Kabinet

PM Muhyiddin mengatakan akan membahas usulan penerapan status darurat COVID-19 yang ditolak Raja Malaysia.

Liputan6.com, Kuala Lumpur - Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin mengatakan pada Minggu 25 Oktober 2020 bahwa Kabinet akan membahas penolakan Raja Al-Sultan Abdullah atas permintaannya agar keadaan darurat diumumkan sebagai tanggapan terhadap wabah COVID-19.

Melansir Channel News Asia, Senin (26/10/2020), Raja mengatakan sebelumnya pada hari Minggu bahwa dia tidak melihat perlunya keadaan darurat untuk diterapkan.

"Saya sangat berterima kasih atas kepercayaan Yang Mulia pada pemerintah saya dan menyambut baik saran agar stabilitas pemerintah tidak terancam," katanya dalam sebuah pernyataan.

Pengawas Rumah Tangga Kerajaan Istana Negara, Ahmad Fadil Shamsuddin mengatakan raja membuat keputusan setelah melalui proposal dengan penguasa negeri Melayu tersebut, serta melihat situasi negara saat ini.

PM Muhyiddin mengungkapkan rasa terima kasih kepada raja karena telah berkonsultasi dengan mereka sebelum sampai pada keputusan apa pun, kata Penjaga Segel Penguasa (di Malaysia disebut Penyimpan Mohor Besar Raja-Raja) Syed Danial Syed Ahmad.

Syed Danial mengatakan, para penguasa memahami implikasi permintaan pemerintah agar keadaan darurat diumumkan pada citra negara, pandangan negara lain, kepercayaan investor dari luar dan dalam negeri, serta aspek kemakmuran negara dan kehidupan masyarakat.

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Mengikut Keputusan Raja

Para pemimpin pemerintah negara bagian mengatakan mereka akan memperhatikan keputusan raja untuk melanjutkan upaya penegakan hukum dalam mengekang penyebaran COVID-19 di negara tersebut.

Kepala Menteri Selangor Amirudin Shari menulis di akun Twitternya bahwa pemerintah negara bagian akan fokus penuh untuk memerangi pandemi COVID-19 dan masalah lain di negara bagian tersebut.

Sementara itu, Menteri Utama Kedah, Muhammad Sanusi Md Nor mengatakan bahwa keputusan raja telah mendorong pemerintah negara bagian untuk terus berjuang melawan tantangan saat ini, terutama dalam menangani COVID-19.

Dia mengatakan, pemerintah Kedah akan berupaya penuh dan berkonsultasi dengan semua lembaga untuk memastikan pandemi COVID-19 dapat diatasi.

Ketua Menteri, Perlis Azlan Man mengatakan pemerintah telah melakukan yang terbaik dalam menangani wabah COVID-19.

“Tiga hal terpenting yang menjadi fokus saya saat ini adalah pembangunan negara, kesejahteraan rakyat, dan efisiensi penyelenggaraan negara,” katanya.

Dalam postingan Facebooknya, Ketua Menteri Terengganu, Ahmad Samsuri Mokhtar meminta semua pihak untuk bekerja sama melawan pandemi COVID-19.

Sedangkan Wakil Kepala Menteri Kelantan Mohd Amar Nik Abdullah juga mendesak semua pihak untuk menghormati keputusan raja.

"Saya yakin Yang Mulia ingin agar kami para politisi, khususnya, lebih fokus pada rakyat dan negara daripada kepentingan pribadi," katanya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.