Sukses

Burung Penyanyi yang Punya Dua Kelamin, Hanya Muncul Sekali Seumur Hidup

Burung penyanyi atau songbird adalah burung yang memiliki variasi genetik pada tubuhnya.

Liputan6.com, Jakarta - Peneliti telah menemukan burung penyanyi langka yang berjenis kelamin jantan di satu sisi tubuhnya, dan betina di sisi lain, sebuah temuan langka yang digambarkan sebagai penemuan "sekali seumur hidup".

Terakhir kali Itu adalah hasil dari kesalahan genetik ketika telur yang tidak dibuahi dengan dua inti, menyatu dengan sperma, dan menghasilkan embrio dengan sel pria dan wanita. 

Peneliti dapat mengambil sampel bulu burung penyanyi ini, yang rencananya akan digunakan oleh cagar alam untuk analisis genetik guna melihat apa lagi yang dapat mereka temukan tentangnya.

Di Museum Sejarah Alam Carnegie yang ditemukan pada 15 tahun yang lalu, dan itu hanya yang kelima yang ditemukan dari hampir 800.000 burung yang pernah dilihat cagar alam.

"Semua orang di sini, maksud saya seluruh kru, sangat bersemangat," kata Annie Lindsay, manajer program pita burung cagar alam, "Ada minat ilmiah ini, tentu saja. Tapi juga kebahagiaan karena melihat sesuatu yang sangat langka,” seperti dikutip dari CNN, Jumat (23/10/2020).

Burung itu diidentifikasi sebagai Grosbeak berdada mawar. Grosbeak jantan dan betina dibedakan berdasarkan warnanya yaitu jantan yang memiliki "lubang sayap" merah muda, sedangkan betina berwarna kuning kecokelatan.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Mempunya Variasi Genetik

Sisi tubuh burung ini berwarna berbeda. Variasi genetik ini dikenal sebagai gynandromorphism ("gyne" dalam bahasa Yunani adalah untuk wanita; "andro" berarti pria, dan "morph" berarti variasi).

Karena kelangkaannya itu para ilmuwan tidak tahu banyak tentang bagaimana gynandromorphism mempengaruhi kehidupan dari burung tersebut.

"Mungkin tidak ada untungnya," kata Lindsay. "Ini pasti akan memengaruhi kemampuannya untuk kawin. Kami tidak tahu apakah sisi betina itu memiliki ovarium yang berfungsi. Jika ya, dan ia mampu menarik pasangan jantan, ia dapat bereproduksi," tambahnya.

Karena penemuan itu tidak dapat dilakukan selama musim kawin maka burung penyanyi itu tidak menunjukkan tanda perilaku yang dapat membantu menjawab beberapa pertanyaan ini. 

Yang pasti burung itu berumur minimal satu tahun, artinya sudah bisa bertahan hingga dewasa dengan kondisinya tersebut.

Gynandromorphy tidak jarang. Hal itu terjadi pada spesies laba-laba, krustasea dan bahkan ayam, Itu adalah hasil dari kesalahan genetik ketika telur yang tidak dibuahi dengan dua inti. menyatu dengan sperma, dan menghasilkan embrio dengan sel pria dan wanita. 

Lindsay dapat mengambil sampel bulu burung penyanyi ini, yang rencananya akan digunakan oleh cagar alam untuk menganalisis genetic, guna melihat apa lagi yang dapat mereka temukan burung tersebut.

 

 

Reporter : Romanauli Debora

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.