Sukses

Korea Utara Ibaratkan Joe Biden Anjing Gila, Sinyal Dukungan Penuh ke Donald Trump?

Hubungan antara Korea Utara dan Amerika Serikat kerap mengalami perubahan, maka dari itu presiden AS yang akan menjabat tentu menjadi hal penting bagi pemerintahan Korut.

Liputan6.com, Pyongyang - Hubungan Donald Trump yang berfluktuasi dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un telah berubah dari api dan amarah menjadi seindah saling bertukar surat cinta, tetapi pandangan Pyongyang tentang saingannya tidak kenal kompromi. Pihaknya menganggap bahwa Joe Biden adalah "anjing gila" yang "harus dipukul sampai mati".

Meskipun ada pembicaraan buntu, Trump yang memuji hubungan pribadinya dengan Kim telah berjanji untuk membuat kesepakatan dengan Korea Utara dengan "sangat cepat" jika dia memenangkan masa jabatan kedua pada 3 November. Demikian seperti mengutip laman Channel News Asia, Jumat (23/10/2020). 

Tetapi jika mantan wakil presiden dari Partai Demokrat terpilih, dia akan mengambil pendekatan yang sangat berbeda, kata para analis dan pejabat.

Pyongyang membenci Biden karena perannya dalam pemerintahan Obama, yang mengadopsi kebijakan "kesabaran strategis", menolak untuk terlibat dengan Korea Utara kecuali jika ia menawarkan konsesi terlebih dahulu atau sampai rezim itu runtuh dari dalam.

Kantor berita resmi Korea Utara pun mencela dia dalam referensi terbaru.

"Anjing rabies seperti Biden dapat melukai banyak orang jika dibiarkan berlarian," kata KCNA tahun lalu, menambahkan: "Ia harus dipukuli sampai mati dengan tongkat."

Pernyataan itu juga mengadaptasi salah satu penghinaan yang disukai Trump untuk saingannya, "Sleepy Joe".

Saksikan Juga Video Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Biden Kecam Hubungan Trump dan Kim

Biden menuduh Trump "memberanikan diri" untuk menjalin hubungan dengan pemimpin Korea Utara itu dan mengatakan dia tidak akan bertemu dengan Kim tanpa prasyarat.

"Tidak akan ada surat cinta dalam pemerintahan Biden," katanya mengacu pada bromance diplomatik Trump-Kim.

Dalam debat terakhir presiden pada Kamis 22 Oktober kemarin, Biden mengecam Trump karena berteman dengan Kim sambil menyebut pemimpin Korea Utara itu "preman" dan menyamakannya dengan Adolf Hitler.

"Dia berbicara tentang teman baiknya, yang preman," kata Biden tentang Kim. "Itu seperti mengatakan kami memiliki hubungan yang baik dengan Hitler sebelum dia menginvasi Eropa - seluruh Eropa."

Tapi Biden juga mengindikasikan dia bersedia untuk bertemu dengan Kim, dengan mengatakan kondisinya adalah bahwa Pyongyang bekerja untuk membuat semenanjung Korea "zona bebas nuklir".

3 dari 3 halaman

Infografis Presiden AS Donald Trump

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.