Sukses

Kasus COVID-19 di Eropa Melonjak, WNI Ikut Terdampak

Kemlu melaporkan ada tambahan kasus baru WNI yang terkena COVID-19 di Jerman.

Liputan6.com, Jakarta - Benua Eropa sedang menghadapi gelombang baru COVID-19. Kasus-kasus meningkat di berbagai negara dan pembatasan sosial kembali diperketat.

Naiknya kasus COVID-19 di Eropa juga berdampak ke warga negara Indonesia (WNI). Kementerian Luar Negeri melaporkan ada tambahan kasus baru dan meninggal di Jerman.

Total WNI yang meninggal di luar negeri kini mencapai 151 orang.

"Tambahan WNI terkonfirmasi COVID-19 di Kuwait, Jerman, dan Mesir, sembuh di Filipina, meninggal di Jerman. Total WNI terkonfirmasi di luar negeri adalah 1.651: 1.190 sembuh, 151 meninggal dan 310 dalam perawatan," tulis akun @Kemlu_RI di Twitter, Rabu (21/10/2020).

Kemlu tidak menjelaskan berapa tambahan pasien dari Jerman. Pasien dari Mesir dan Kuwait bertambah satu.

Jumlah kasus COVID-19 tertinggi di Eropa yang menimpa WNI terjadi di Inggris dan Rusia dengan total 22 kasus. Semua pasien di Rusia sudah sembuh, sementara di Inggris ada tiga pasien meninggal dan dua pasien masih dirawat. 

Kasus tertinggi di dunia bagi WNI masih berada di Arab Saudi dengan total 267 kasus COVID-19. Sebanyak 85 pasien sembuh, 83 dirawat, dan 99 meninggal dunia.

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

184 Negara Gabung COVAX untuk Cari Vaksin COVID-19

WHO menyambut gembira banyaknya negara-negara di dunia yang bergabung ke COVAX. Inisiatif itu merupakan kerja sama mencari vaksin COVID-19 dan memudahkan akses agar semua kalangan bisa mendapat vaksin.

COVAX merupakan inisiatif gabungan aliansi vaksin GAVI, yayasan pendanaan vaksin CEPI, serta WHO. 

"Pada 9 Oktober, saya bercerita bahwa 171 negara dan ekonomi telah menjadi bagian dari inisiatif COVAX untuk akses vaksin yang dipimpin GAVI, CEPI, dan WHO. Saya senang mengumumkan bahwa sekarang 184 negara telah bergabung dengan COVAX," ujar Dirjen WHO Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam konferensi pers, Selasa 20 Oktober 2020.

Dr. Tedros mengumumkan dua negara yang baru bergabung adalah Uruguay dan Ekuador.

WHO menegaskan bahwa COVAX mewakili portofolio potensi vaksin COVID-19 di dunia. COVAX bertekad untuk berbagi vaksin dengan adil di seluruh dunia.

Pekan lalu, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi berkata Indonesia telah bertemu WHO dan GAVI untuk menunjukan ketertarikannya bergabung dengna COVAX. 

China juga sudah bergabung dengan COVAX.  

Berdasarkan data Johns Hopkins University, total kasus COVID-19 sudah tembus 40 juta di seluruh dunia. Eropa sedang menghadapi gelombang baru pandemi.

Dr. Tedros pun meminta agar masyarakat tetap mengikuti protokol kesehatan seperti memakai masker dan berjaga jarak.

3 dari 3 halaman

Jepang Beri Bantuan Pinjaman Fiskal 50 Miliar Yen untuk Indonesia Atasi COVID-19

Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga dan istrinya tiba di Istana Kepresidenan Bogor pada Rabu 20 Oktober 2020 sekitar pukul 16.00 WIB. Mereka dan rombongan disambut Presiden Republik Indonesia Joko Widodo didampingi ibu negara.

Dalam siaran langsung lewat video milik akun Sekretariat Presiden, tampak kawasan Istana Kepresidenan Bogor diguyur hujan. 

Pada kunjungan tersebut, PM Jepang pengganti Shinzo Abe itu mengatakan bahwa salah satu misi kunjungannya ke Indonesia adalah memberikan bantuan terhadap Indonesia untuk mengatasi pandemi COVID-19.

"Jepang bersama Indonesia yang merupakan negara maritim di kawasan Indo-Pasifik, sekaligus mitra strategis bagi Jepang akan mendorong kerja sama lebih lanjut termasuk untuk mengatasi wabah COVID-19," ujar PM Suga di Istana Kepresiden Bogor.

"Pertama dengan mempertimbangkan dampak penyebaran COVID-19 terhadap perekonomian Indonesia, pada kesempatan ini Jepang telah menetapkan pemberian pinjaman sebagai bantuan fiskal sebesar 50 miliar yen untuk meningkatkan kapasitas penanggulangan bencana Indonesia," jelas PM Suga.

Selain itu, Jepang juga menyatakan akan mendorong kerja sama terhadap lembaga pengakajian kesehatan di indonesia. Melalui pembelian barang dan peralatan medis.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.