Sukses

PM Belanda Umumkan Lockdown Sebagian Guna Tekan Penyebaran COVID-19

PM Belanda mengatakan, pertemuan publik lebih dari empat orang akan dilarang dan penjualan alkohol di malam hari juga akan dilarang.

Liputan6.com, Amsterdam - Belanda akan kembali memberlakukan kebijakan "lockdown atau penguncian sebagian". Hal ini disampaikan oleh Perdana Menteri Belanda Mark Rutte.

Dikutip dari laman Channel News Asia, Rabu (14/10/2020) kebijakan ini dilakukan dengan cara menutup bar dan restoran guna mengendalikan Virus Corona COVID-19 di salah satu hotspot utama Eropa tersebut.

"Hari ini kami mengumumkan langkah-langkah baru dan kokoh yaitu dengan mengunci sebagian wilayah," kata Rutte dalam konferensi pers yang disiarkan televisi Belanda.

Dia mengatakan, pertemuan publik lebih dari empat orang akan dilarang dan penjualan alkohol di malam hari juga akan dilarang.

Sekolah akan tetap buka dan transportasi umum akan tetap beroperasi, berbeda dengan langkah-langkah yang diberlakukan selama penutupan sebagian awal tahun ini.

Tindakan tersebut akan berlangsung setidaknya empat minggu, dengan peninjauan dampaknya setelah dua minggu.

Jika terbukti tidak efektif, pembatasan yang lebih ketat dapat mengikuti, kata Menteri Kesehatan Belanda Hugo de Jonge.

Langkah-langkah yang diresmikan pada Selasa kemarin juga termasuk mewajibkan pemakaian masker kain bagi orang yang berusia 13 tahun ke atas di ruang dalam ruangan. Maksimal 30 orang akan diizinkan berkumpul di dalam ruangan dan jam buka ritel akan dibatasi.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Simak video pilihan berikut:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Penggunaan Masker Wajib?

Jumlah kasus di negara dengan total penduduk 17 juta ini telah melonjak dalam beberapa pekan terakhir ke rekor harian hampir 7.400 pada hari Selasa.

Pemerintah Rutte enggan menerapkan kembali pembatasan yang lebih keras yang dapat merusak pemulihan ekonomi yang sebelumnya sempat rapuh, tetapi ia mendapat tekanan dari para ahli kesehatan untuk mengambil tindakan guna menghindari kelebihan beban pada sistem perawatan kesehatan.

Sementara banyak negara tetangganya di Eropa memberlakukan pembatasan wajib, Belanda sebagian besar berpegang teguh pada pedoman sukarela, termasuk kebiajakan pemakaian masker.

Tapi Rutte mengatakan, pemerintah akan mengeluarkan undang-undang mendesak jika diperlukan untuk membuat penggunaan masker menjadi wajib, dan dia mendesak warga untuk menghindari perjalanan yang tidak penting.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.