Sukses

Foto-Foto Warga Palestina Ditembaki Gas Air Mata oleh Israel Saat Salat Jumat

Pasukan Israel menembakkan gas air mata untuk membubarkan puluhan warga Palestina yang memprotes pos pemukim Yahudi yang baru dibuat di Tepi Barat pada Jumat 9 Oktober 2020 pagi waktu setempat.

Liputan6.com, Nablus - Pasukan Israel menembakkan gas air mata untuk membubarkan puluhan warga Palestina yang memprotes pos pemukim Yahudi yang baru dibuat di Tepi Barat pada Jumat 9 Oktober 2020 pagi waktu setempat.

Rentetan gas air mata juga ditembakkan kepada sekelompok demonstran Palestina yang tengah melaksanakan salat Jumat di lapangan setempat, demikian seperti dikutip dari NBC News, Senin (12/10/2020).

Simak video pilihan berikut:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

Para pengunjuk rasa mencoba untuk mengambil bagian dalam acara penanaman pohon di dekat desa Beit Dajan di sebelah kota Nablus, Tepi Barat. Tindakan itu bertujuan untuk memprotes tindakan pemukim Israel yang mengambil alih tanah mereka di Tepi Barat.

3 dari 6 halaman

Beberapa pengunjuk rasa Palestina dibawa pergi dengan ambulans setelah menghirup gas air mata.

4 dari 6 halaman

Selama lebih dari tiga dekade, Palestina telah mencari negara merdeka di Tepi Barat, Gaza, dan Yerusalem Timur, wilayah yang direbut Israel dalam perang 1967. Israel menarik diri dari Gaza pada 2005 tetapi memberlakukan blokade yang melumpuhkan ketika kelompok militan Palestina Hamas merebut kekuasaan pada 2007.

5 dari 6 halaman

Tidak ada pembicaraan damai yang substantif antara Israel dan Palestina sejak itu. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pertama kali terpilih lebih dari satu dekade lalu dan kedua belah pihak sangat terpecah belah terkait isu-isu inti dari konflik tersebut.

6 dari 6 halaman

Amerika Serikat berusaha untuk memediasi kedua belah pihak. Namun, setelah sejumlah presiden menjabat, tujuan itu tak kunjung membuahkan hasil, bahkan, dinilai mengalami kemunduran pada masa jabatan Presiden Donald Trump.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.