Sukses

Sempat Diusulkan Virtual, Debat Kedua Capres AS 15 Oktober Dibatalkan

Komisi Debat Kepresidenan AS telah membatalkan acara debat capres kedua antara Donald Trump dan pesaingnya, Joe Biden.

Liputan6.com, Washington D.C- Komisi Debat Kepresidenan AS mengatakan 9 Oktober 2020 bahwa pihaknya telah membatalkan acara debat capres kedua antara Donald Trump dan pesaingnya, Joe Biden yang dijadwalkan pada 15 Oktober.

Keputusan itu datang setelah Trump mengatakan bahwa ia tidak akan berpartisipasi dalam debat format virtual.

"Setiap (kandidat) sekarang telah mengumumkan rencana alternatif untuk tanggal itu," kata komisi tersebut dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari AFP, Sabtu (10/10/2020). 

Komisi itu menambahkan, "sekarang jelas tidak akan ada perdebatan pada 15 Oktober."

Namun sebelum pilpres AS pada 3 November mendatang, langkah tersebut menyisakan satu acara debat lagi yang dijadwalkan pada  22 Oktober di Nashville, Tennessee. 

Sejak tahun 1976, debat telah menjadi ciri khas setiap pemilihan presiden AS dengan tiga sesi mendekati akhir kampanye, yang juga menjadi standar sejak tahun 2000.

Sebelumnya pada 8 Oktober, komisi tersebut telah mengumumkan bahwa mereka mengubah debat 15 Oktober menjadi virtual karena berhati-hati dengan Trump yang dites positif COVID-19.

Tetapi Trump sangat ingin kembali ke jalur kampanye dan mengadakan acara langsung. Ia pun menolak untuk berpartisipasi dalam format virtual dan gagal mengembalikannya ke debat langsung.

Saksikan Video Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Trump Bakal Gelar Acara Langsung Pertamanya di Gedung Putih

Awal pekan ini, Biden telah mengatakan bahwa ia tidak akan mendebat Trump secara langsung jika dia masih positif COVID-19.

Pihak kampanyenya juga menyebut penolakan Trump untuk beradaptasi dengan format virtual "memalukan."

"Sangat memalukan bahwa Donald Trump menghindari satu-satunya debat di mana para pemilih dapat mengajukan pertanyaan - tetapi itu tidak mengherankan," sebut juru bicara Biden, Andrew Bates.

Sementara itu, Trump berencana untuk menggelar live event pertamanya di Gedung Putih sejak dites positif COVID-19.

Untuk menghadiriri acara itu, semua peserta akan diberitahu untuk memakai masker yang harus mereka bawa, dan harus mematuhi pemeriksaan COVID-19. 

Menurut sumber yang akrab dengan persiapan acara tersebut, pemeriksaan ini akan terdiri dari pemeriksaan suhu dan kuesioner singkat.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.