Sukses

Ilmuwan: Kucing Bisa Berkomunikasi dengan Manusia Lewat Gerakan Mata

Selain mengeluarkan suara, kucing disebut para peneliti mampu melakukan komunikasi hanya dengan melakukan kedipan mata.

Liputan6.com, Jakarta - Tim psikolog telah menemukan cara untuk mengomunikasikan emosi positif dengan kucing menggunakan gerakan mata. Selain mengeluarkan suara, kucing disebut para ilmuwan mampu melakukan komunikasi hanya dengan melakukan kedipan mata.

Dikutip dari laman FoxNews, Jumat (9/10/2020) para peneliti dari Universitas Portsmouth dan Sussex di Inggris menemukan kucing lazimnya berkomunikasi dengan menyipitkan mata dengan gerakan lambat. Gerakan dan kedipan secara lambat yang dilakukan oleh kucing ini merupakan bentuk senyuman bagi kucing.

Hasil dari dua percobaan mereka dengan berkedip lambat pada kucing dipublikasikan di jurnal Scientific Reports.

Studi mereka menemukan kucing peliharaan lebih cenderung berkedip lambat kembali ke pemiliknya jika pemiliknya melakukan hal tersebut terlebih dahulu. Bahkan, setelah pemiliknya melakukan hal itu, kucing akan lebih cenderung mendekati, dibandingkan jika peneliti mempertahankan ekspresi wajah yang netral.

Ini adalah pertama kalinya studi berkedip lambat dalam komunikasi manusia-kucing, menurut Karen McComb, seorang profesor di sekolah psikologi Universitas Sussex dan salah satu penulis studi tersebut.

"Sebagai seseorang yang telah mempelajari perilaku hewan dan merupakan pemilik kucing, sangat menyenangkan dapat menunjukkan bahwa kucing dan manusia dapat berkomunikasi dengan cara ini," kata McComb dalam siaran pers.

Ini adalah sesuatu yang telah diduga oleh banyak pemilik kucing, jadi sangat menarik untuk menemukan bukti itu.

 

Simak video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pemahaman Terhadap Kucing

Ilmuwan perilaku hewan Tasmin Humphrey, penulis utama studi tersebut, mengatakan pemahaman yang lebih besar tentang interaksi kucing-manusia dapat membantu meningkatkan pemahaman publik tentang kesejahteraan kucing.

Dia juga mencatat bahwa kucing belum dipelajari sebanyak peliharaan manusia lainnya seperti anjing.

"mengapa kucing berperilaku seperti ini, dapat dikatakan bahwa kucing mengembangkan perilaku berkedip lambat karena manusia menganggap berkedip lambat sebagai hal yang positif," kata Humphrey dalam siaran persnya.

"Kucing mungkin telah belajar bahwa manusia memberi mereka penghargaan karena merespons kedipan lambat. Mungkin juga kedipan perlahan pada kucing dimulai sebagai cara untuk menghentikan tatapan mata yang tidak terputus, yang berpotensi mengancam dalam interaksi sosial."

"Ini cara yang bagus untuk meningkatkan ikatan Anda dengan kucing," kata McComb.

"Cobalah mempersempit mata Anda pada mereka seperti saat Anda tersenyum santai, diikuti dengan menutup mata Anda selama beberapa detik. Anda akan menemukan tanggapan mereka dengan cara yang sama dan Anda dapat memulai percakapan."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.