Sukses

8 Orang Tewas Akibat Bom Bunuh Diri yang Targetkan Gubernur di Afghanistan

8 orang dilaporkan tewas dalam serangan bom bunuh diri yang menargetkan seorang gubernur di Afghanistan.

Liputan6.com, Laghman - Sedikitnya 8 orang dilaporkan tewas akibat serangan bom bunuh diri yang menargetkan seorang gubernur provinsi di Afghanistan pada 5 Oktober 2020. 

Dilaporkan AFP, Selasa (6/10/2020), serangan tersebut terjadi ketika Presiden Afghanistan melakukan kunjungan ke Qatar di mana pembicaraan damai dengan Taliban berlangsung.

Sementara itu, 28 orang terluka ketika penyerang menabrakkan kendaraannya yang berisi bahan peledak ke konvoi Rahmatullah Yarmal, Gubernur Provinsi Laghman timur.

Juru bicara gubernur, Assadullah Daulatzai mengatakan kepada AFP bahwa "Gubernur sedang mengemudi ke kantornya ketika mobilnya ditabrak. Empat pengawalnya dan empat warga sipil tewas, 28 luka-luka". Ia juga menambahkan bahwa gubernur tidak mengalami luka.

Serangan itu juga dibenarikan oleh juru bicara Kementerian Dalam Negeri Afghanistan, Tareq Arian, dan mengatakan sebagian besar yang terluka adalah warga sipil.

Insiden tersebut terjadi pada 5 Oktober 2020, ketika Presiden Afghanistan Ashraf Ghani tiba di Doha untuk bertemu dengan para pejabat Qatar, tiga pekan setelah dimulainnya pembicaraan damai antara pemerintah Afghanistan dan Taliban.

 

Saksikan Video Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pihak yang Bertanggung Jawab Atas Insiden Belum Diketahui

Dalam perjalanan pertamanya, Ghani dijadwalkan untuk singgah di Kuwait dalam rangka menyampaikan belasungkawa atas kematian emir Sheikh Sabah al-Ahmad Al-Sabah, menurut juru bicaranya, Sediq Sediqqi.

Kemudian, Presiden Ghani dijadwalkan bertemu dengan negosiator pemerintah Afghanistan di Doha serta Menteri Luar Negeri Qatar, Soltan bin Saad Al-Muraikhi.

"Ghani mendengar dari delegasi dan berbicara untuk menunjukkan dukungan penuhnya untuk proses negosiasi dan perdamaian," kata negosiator, Nader Naderi.

Ketidaksepakatan tentang bagaimana menyusun kode etik yang akan memandu pembicaraan yang lebih luas, memperlambat pembicaraan antara Taliban dan pemerintah Afghanistan, yang bertujuan untuk mengakhiri konflik Afghanistan selama 19 tahun. 

Sejauh ini, belum adanya kelompok atau pihak yang mengaku bertanggung jawab atas serangan terhadap gubernur Laghman dan rombongannya. Kelompok Taliban diketahui aktif di wilayah tersebut. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.