Sukses

Acara yang Dihadiri Donald Trump Bisa Menjadi Klaster dan Superspreader COVID-19

Presiden AS Donald Trump terinfeksi COVID-19, hal ini dapat menyebabkan terjadinya klaster "superspreader".

Liputan6.com, Washington, D.C. - Presiden AS Donald Trump dinyatakan positif mengidap COVID-19. Hal tersebut mengundang kekhawatiran bahwa Trump dapat menularkan COVID-19 kepada hadirin lainnya saat ia menghadiri beberapa acara yang lalu.

Dikutip dari Livescience, Sabtu (03/10/2020), biasanya tim pelacak COVID-19 mencoba menghitung kontak terdekat seseorang mulai sekitar dua hari sebelum orang tersebut mulai menunjukkan gejala. Tetapi ketika orang yang dimaksud adalah Presiden Amerika Serikat, daftar itu bisa menjadi sangat besar, sangat cepat, dan pelacakan kontak bisa menjadi mimpi buruk.

Trump menghadiri sekitar 15 acara di berbagai negara bagian, dari debat presiden 2020 hingga penggalangan dana dan kampanye selama beberapa hari terakhir. Dan setidaknya untuk beberapa waktu tersebut, virus kemungkinan secara diam-diam telah berkembang biak di dalam tubuhnya.

"Melihat Trump jarang memakai masker di depan umum dan terus menghadiri acara dengan tidak mengikuti pedoman jaga jarak, dia kemungkinan besar menyebarkan virus ke orang lain," imbuh George Rutherford, profesor epidemiologi dan biostatistik di Universitas California, San Francisco. 

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Ada Kemungkinan Tempat yang Dihadiri Trump Menjadi Acara Superspreader

Rutherford mengatakan bahwa presiden kemungkinan akan sangat menularkan virus pada Kamis (01/10/2020) ketika dia terbang ke penggalangan dana swasta di Resor Bedminster di New Jersey dan kemungkinan acara tersebut dapat menjadi klaster superspreader.

Biasanya pelacak kontak pasien COVID-19 akan mencari tahu mengenai kontak atau pertemuan antara penderita dan non-penderita. Namun, bukanlah hal yang mudah jika mereka melacak Trump bertemu dengan siapa saja. 

"Tapi mungkin Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) atau Secret Service akan mencoba pelacakan kontak untuk presiden. Pelacak kontak biasanya kembali ke 48 jam sejak seseorang mulai menunjukkan gejala untuk mengidentifikasi kontak dekat atau mereka yang telah bersama selama setidaknya 15 menit dalam jarak 1,8 meter satu sama lain" tambahnya.

Rutherford juga menjelaskan bahwa salah satu peristiwa prioritas utama untuk diselidiki adalah penggalangan dana Bedminster, karena Trump jelas menularkan pada saat itu, kata Rutherford. Karena ini penggalangan dana, mungkin mudah bagi pelacak kontak untuk mendapatkan daftar siapa yang hadir.

Sebagai informasi, Beberapa kontak terdekat Trump yang telah positif mengidap COVID-19 adalah Melania Trump, Penasihat Keamanan Trump Robert O'Brien dan Ajudan Trump Hope Hicks.

 

Reporter: Ruben Irwandi

3 dari 3 halaman

Infografis COVID-19 Isu Panas Debat Capres Joe Biden Vs Donald Trump

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.