Sukses

Singapura Buka Pintu untuk Warga Vietnam dan Australia Mulai 8 Oktober

Mulai 8 Oktober 2020, Singapura akan izinkan para wisatawan dari Vietnam dan Australia untuk memasuki wilayahnya. Menilai risiko rendah impor kasus infeksi COVID-19 dari kedua negara tersebut.

Liputan6.com, Singapura- Pihak berwenang Singapura akan mengizinkan para wisatawan dari Vietnam dan Australia untuk memasuki wilayahnya. 

Izin kunjungan tersebut akan mulai diberlakukan pada 8 Oktober mendatang. 

Namun, izin kunjungan itu belum berlaku untuk wisatawan dari Negara Bagian Victoria yang saat ini masih menjadi pusat wabah Virus Corona COVID-19, seperti dikutip dari Associated Press, Kamis (1/10/2020).

Singapura juga telah membuka wilayahnya untuk pelancong dari Brunei Darussalam dan Selandia Baru pada bulan lalu. 

Negara tersebut bahkan tak lupa membuka kembali perbatasannya dengan hati-hati dalam upaya mereka menghidupkan kembali bandaranya, yang merupakan pusat penerbangan regional utama.

Namun, para wisatawan tetap harus menjalani tes swab COVID-19 saat tiba di Singapura. 

Tak hanya itu, mereka juga diharuskan melakukan penerbangan langsung tanpa transit, dan mengunduh aplikasi seluler untuk pelacakan kontak.

Saksikan Video Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Risiko Kasus Impor Dari Vietnam dan Australia Dinilai Rendah

Menurut otoritas penerbangan Singapura, terdapat risiko rendah dalam impor Virus Corona COVID-19 dari Vietnam dan Australia. 

Langkah Singapura dalam membuka wilayahnya diketahui bersifat sepihak dan tidak dibalas oleh ke-empat negara tersebut.

Dalam pernyataannya via Facebook, Menteri Transportasi Singapura Ong Ye Kung mengatakan, "Dengan setiap langkah pembukaan perbatasan yang aman, kami mulai membangun kembali jembatan dan membangkitkan Bandara Changi."

Singapura dinilai telah berhasil mengendalikan pandemi setelah kelonjakan kasus yang sempat mereka alami sebelumnya akibat infeksi di antara pekerja asing yang tinggal di asrama padat. 

Saat ini, negara tersebut telah mengkonfirmasi lebih dari 57.000 kasus infeksi dan 27 kematian akibat COVID-19.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.